DARA | BANDUNG – Potensi mengirimkan tenaga kerja ke Polandia cukup terbuka. Polandia masih membutuhkan sekitar 20 ribu tenaga kerja semi dan profesional.
Peluang tersebut terungkap, saat Duta Besar Republik Indonesia untuk Polandia, Siti Nugraha Mauludiah, bertemu Wali Kota Bandung, Oded M Danial, di Balai Kota Bandung, kemarin. Pertemuan itu merupakan penjajakan pihak kota Wroclaw untuk mejalin kerja sama dengan Kota Bandung, termasuk peluang tenaga kerja.
“Selain itu, standar gaji di Polandia lebih tinggi dibandingikan negara lainnya,” kata Siti, seraya menambahkan, pihaknya kini sedang menata agar tenaga-tenaga kerja yang ada di Indonesia terutama tenaga kerja yang semi dan profesional bisa bekerja di sana.
Meski standar gaji lebih tinggi, Siti meyakinkan, Meski demkian, biaya hidup di Polandia dan biaya sekolah jauh lebih rendah dibandingkan Jerman, Prancis, atau Inggris.
Dalam kesempatan tersebut, ia mengemukakan, jika memungkinkan, Kota Wroclaw, Polandia ingin menjadi sister city Kota Bandung. Menurut Siti, ada sejumlah kesamaan antara Kota Wroclaw dengan Kota Bandung.
Salah satunya, sama-sama kota pendidikan. “Ini salah satu yang saya lihat sebagai pengikat antara kota Wroclaw dengan Bandung. Kota Wroclaw juga sama dengan Kota Bandung yaitu kota pendidikan. Di sana juga sepertiga dari penduduknya adalah mahasiswa. Kotanya tenang dan hijau sama seperti Kota Bandung.”
Menurut dia, Kota Bandung bisa menjadi sister city dengan kota Wroclaw. Ia merasa, banyak potensi yang bisa dikembangkan Kota Bandung.
“Tindak lanjut ke depanya, banyak manfaat yang bisa diambil. Kita berangkat dari manfaat, misalnya di sana tata kota ataupun SDM-nya,” ujarnya.
Menurut dia juga, banyak potensi yang bisa digali dari Kota Wroclaw, di antaranya bidang ekonomi, perdagangan, ekspor-impor, dan investasi. Di bidang pendidikan, Kota Wroclaw memiliki standar yang cukup tinggi, karena Polandia merupakan anggota Uni Eropa.
Meski demkian, ia menambahkan, biaya hidup di Polandia dan biaya sekolah jauh lebih rendah dibandingkan Jerman, Prancis, atau Inggris. Ini juga sebagai pendorong untuk mahasiswa Indonesia khususnya mahasiswa Bandung yang ingin melanjutkan S2 atau bahkan S1.
“Mungkin kalau pemerintah daerah punya beasiswa untuk mengirimkan mahasiswa-mahasiswa ke luar negeri, mungkin salah satunya bisa ke Polandia,” katanya.
Satu ikatan lainnya antara Kota Wroclaw dengan Kota Bandung, yaitu tersimpannya peta geologi Indonesia pertama di Musesum Geologi. Peta tersebut merupakan karya ilmuwan Polandia asal Wroclaw, Josef zwiezcki. Ia juga pernah bekerja selama lebih dari 25 tahun di Bandung.
Sementara itu, Wali Kota Bandung, Oded M Danial, menyambut terbuka penjajakan tersebut. Terlebih, Kota Bandung selalu membuka peluang untuk berkolaborasi.
Bukan hanya dengan kota/kabupaten di Indonesia, melainkan juga dengan kota di dunia. Kendati demikian, wali kota mengingatkan, kerja sama tersebut harus memiliki manfaat dan tak hanya “berada di atas kertas”.
“Kerja sama itu harus produktif, bukan hanya MoU saja lalu selesai. Tapi perencanaan ke depannya harus terpola dengan baik. Harus memberikan kebermanfaatan dan kemaslahatan,” katanya.***
Editor: Ayi Kusmawan