DARA | BANDUNG – Seluruh aparat Pemkab Bandung, Jawa Barat diimbau mengubah mindset sebagai aparatur pemerintah yang bertugas melayani. Posisikan diri sebagai untuk melayani, bukan dilayani.
“Jadikan visi dan misi Kabupaten Bandung sebagai motivasi untuk memperbaharui pola pikir dan perilaku. Posisikan diri sebagai aparatur yang terpanggil untuk melayani, bukan dilayani,” kata Sekda Kabupaten Bandung, H Teddy Kusdiana,
saat bertindak sebagai inspektur upacara Peringatan Hari Kesadaran Nasional di Lapangan Upakarti Soreang, Rabu (17/7/2019).
Ia juga mengajak jajarannya untuk menjadikan Panca Prasetya Korpri sebagai pedoman melaksanakan tugas pokok dan fungsi ASN. Untuk mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih, menurut dia, harus tercermin dari kinerja ASN yang bersih, transpara dan akuntabel.
“Pelihara terus dedikasi, integritas dan loyalitas yang tinggi serta sikap profesional dalam menjalankan fungsi sebagai pelayan masyarakat,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu ia menyebutkan, bulan ini Pemkab Bandung meraih sepuluh penghargaan nasional. Pertama pada 10 Juli, bupati mendapat penghargaan Kementerian Sosial RI sebagai Tokoh Nasional Peduli Lansia.
“Raihan tersebut tidak terlepas dari peran Lembaga Lanjut usia Indonesia (LLI) Kabupaten Bandung, yang strukturnya hingga ke tingkat desa dan terus memotivasi para lansia untuk terus berkarya,” katanya.
Raihan kedua dicapai Posyandu Teratai 21 Kampung Sindangsari, Desa/Kecamatan Ciwidey. Dalam Kategori Lomba Posyandu Kabupaten Tahun 2019, Teratai 21 memperoleh Penghargaan Pakarti Utama III dari Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Pusat.
Berikutnya, Penghargaan Pastika Parama dari Kementerian Kesehatan RI. Diraih karena Pemkab Bandung berhasil menetapkan Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR).
Prestasi lain yang tidak kalah membanggakan, menurut Teddy, masuknya Taman Pacantells (Pangulinan Cacah Menak –Taman Edukasi Lalu Lintas Sabilulungan) sebagai Top 99 dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tingkat Nasional.
“Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi akan memberikan penghargaan bagi Top 99 ini, hari Kamis besok (18/7/2019) di Kota Semarang. Saat ini kita tengah melalui proses untuk masuk ke TOP 45,” ujar dia.
Kemudia, Kamis (11/7/2019) Pemkab Bandung meraih penghargaan Kementerian KUKM sebagai pemerintah daerah dengan nomenklatur Tunggal Bidang Koperasi dan UMKM.
Ia pun menyampaikan, Kabupaten Bandung akan menjadi tuan rumah Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-72 tingkat Provinsi Jawa Barat (Jabar) dengan tema Semangat Kolaborasi Koperasi Berbasis Digital Platform Menuju Jabar Juara Lahir dan Batin.
Peringatan Harkopnas, menurut dia, jangan hanya dijadikan seremonial, melainkan sebagai upaya pemerintah dalam mengembangkan koperasi di tengah tantangan era revollusi industri 4.0. “Tantangan yang dihadapi dunia perkoperasian semakin kompleks. Perubahan gaya hidup generasi milenial, membuat koperasi harus dapat beradaptasi jika tidak ingin tertinggal.”
ia menuturkan, langkah adaptasi yang perlu dilakukan salah satunya adalah, dengan membangun karakter yang kreatif dan inovatif bagi insan penggerak koperasi. Insan yang kreatif dan inovatif akan lebih cepat beradaptasi dengan perubahan lingkungannya.
“Insan koperasi harus dapat berpikir dan bertindak sebagai trend setter, bukan sebagai pengikut. Penggerak harus mengelola koperasi secara profesional, katanya, seraya menambahka, dalam menjalankan koperasi, mereka harus dapat memanfaatkan teknologi informasi. Selain itu juga memahmi kebutuhan dan keinginan konsumen dan koperasi harus berjalan sesuai dengan prinsip dan nilainya.***
Editor: Ayi Kusmawan