DARA| JAKARTA – Nilai tukar rupiah di posisi Rp14.544 per dolar Amerika Serikat (AS), pagi ini, Senin (26/11). Posisi ini stagnan dari akhir pekan lalu, Jumat (23/11). Namun, bagi baht Thailand dan peso Filipina justru menguat dari dolar AS, masing-masing 0,08 persen dan 0,12 persen.
Ringgit Malaysia malah melemah 0,14 persen, yen Jepang minus 0,03 persen, dolar Singapura minus 0,03 persen, dan dolar Hong Kong minus 0,01 persen.
Begitu pula dengan mayoritas mata uang utama negara maju yang melemah dari dolar AS. Hanya dolar Australia yang menguat 0,09 persen dan dolar Kanada 0,11 persen.
Sedangkan rubel Rusia melemah 0,55 persen, poundsterling Inggris minus 0,03 persen, euro Eropa minus 0,02 persen, dan franc Swiss minus 0,01 persen.
Analis CSA Research Institute Reza Priyambada, dilansir dari CNNIndonesia.com, memperkirakan pergerakan rupiah yang stagnan pada pagi hari ini bisa kembali menguat pada sore hari nanti. Sebab, dari dalam negeri, sentimen pro-kontra paket kebijakan ekonomi ke-16 seakan mulai menemukan titik tengah antara pemerintah dan dunia usaha.
“Penolakan paket kebijakan pemerintah tersebut tidak banyak mengganggu pergerakan rupiah, maka peluang untuk penguatan pun dapat terjadi,” ujarnya, Senin (26/11). ***
Editor: denkur