DARA | JAKARTA – Jakarta butuh solusi guna mengatasi polusi udara. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dikabarkan bakal menanam tumbuhan Lindah Mertua yang menurut penelitian tumbuhan berdaun tebal dan keras itu memiliki kemampuan menjadi anti-polutan.
Nama latin Lidah Mertua adalah Sansevieria. Namun, di Indonesia juga dikenal dengan sebutan tanaman tusuk gigi gajah atau tanaman ular.
Lantas sejauhmana manfaat Lidah Mertua bagi polusi udara? Berikut uraiannya seperti dilansir CNNIndonesia:
1. Membersihkan polusi
Lidah mertua membersihkan udara lebih baik daripada kebanyakan tanaman lainnya. Ia memiliki kemampuan untuk menyerap jumlah karbon monoksida dan karbon dioksida yang berlebihan.
Studi dari Naresuan University, Thailand menemukan kadar karbon dioksida di ruang kantor dapat berkurang dengan dengan menanam lima lidah mertua sehingga 60-80 cm.
Penelitian dari NASA juga menyatakan lidah mertua dapat menyerap racun di udara seperti benzene, xylene, trichlorethylene, dan formaldehyde. Zat ini berbahaya jika dihirup oleh tubuh karena dapat menyebabkan kanker.
Dikutip dari Rolling Nature, NASA merekomendasikan 15-18 tanaman lidah mertua untuk rumah ukuran sedang hingga besar 167 meter persegi.
2.Menghasilkan oksigen
Selain menyerap polusi udara, lidah mertua dapat menghasilkan oksigen sehingga membuat kualitas udara lebih baik.
Dikutip dari situs kebun Balcony Garden, penelitian dari Harvard University Extension menyatakan, lidah mertua adalah salah satu tanaman hias yang paling banyak menghasilkan oksigen.
Lidah mertua mengubah banyak karbon dioksida menjadi oksigen di malam hari. Ini akan membuat udara terasa segar saat pagi hari.
3. Melawan alergi dan sindrom bangunan sakit
Kemampuan lidah mertua menyerap racun dan melepas oksigen dapat mengurangi alergen atau hal-hal yang menyebabkan alergi di udara. Orang dengan alergi udara dapat menanam tumbuhan ini agar dapat menghirup udara yang bersih.
Sindrom bangunan sakit atau sick building syndrome(SBS) merupakan kondisi yang terjadi pada seseorang saat memasuki gedung tertentu. Gejala yang muncul dapat berupa iritasi, batuk, gatal, pusing, mual, sesak dada, dan nyeri otot. Tumbuhan lidah mertua disebut dapat mengatasi sindrom ini.
4. Pelindung
Berdasarkan ilmu topografi kuno China atau fengsui, lidah mertua dapat memberikan energi pelindung jika diletakkan pada posisi yang ideal. Dalam fengsui, tanaman yang runcing seperti lidah mertua dianggap sangat baik untuk melawan Qi(energi) negatif.
Lidah mertua merupakan ekspresi Qi yang tumbuh ke atas. Energi kayu yang kuat dapat memotong energi negatif atau energi yang stagnan.
Fengsui menilai tumbuhan ini cocok diletakkan di sudut tenggara, selatan, dan timur. Lidah mertua juga dapat dijadikan tanaman hias yang diletakkan di pekarangan rumah atau di dalam ruangan. Bentuknya yang kuat, bertekstur hijau dan memanjang terlihat cantik dan terawat.***
Editor: denkur/ Sumber: CNNIndonesia