DARA | CIANJUR – Suasana duka menyelimuti kediaman almarhumah Amelia Ulfah Supandi (22), warga Jalan Profesor Mohamad Yamin RT 02/09, Kecamatan/Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (23/7/2019). Amelia diduga menjadi korban pembunuhan,
Almarhumah, anak pertama pasangan suami istri Enang Supandi dan Masriah itu ditemukan tewas. Saat ditemukan, jasad korban tergeletak di pinggir sawah di Kampung Bungbulang Salaeurih RT 03/05, Kelurahan Babakan, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, Senin (22/7/2019) pukul 06.30 WIB.
Berdasarkan informasi, almarhumah yang biasa disapa Amel oleh keluarganya itu berpamitan kepada orangtuanya, Sabtu (20/7/2019) siang untuk pergi ke Bogor. Keberangkatannya ke Bogor itu sudah direncakan almarhumah jauh-jauh hari.
Almarhumah berencana melanjutkan kuliahnya ke jenjang S1 setelah sempat mengenyam pendidikan hingga D3 di salah satu perguruan tinggi di Bogor.
Setelah diketemukan oleh salah seorang warga setempat, jenazah almarhumah langsung dibawa oleh petugas ke RSUD R Syamsuddin, Kota Sukabumi. Beberapa waktu setelah autopsi, jenazahnya langsung dibawa ke rumah duka.
Puluhan orang menyambut kedatangan jenazah yang dibawa dengan mobil ambulans milik RSUD R Syamsuddin bernomor polisi F 9943 S dan dengan pengawalan aparat kepolisian dari Polres Sukabumi Kota, dini hari tadi.
Jenazah gadis yang bercita-cita menjadi ahli pertanian itu dikebumikan di sebuah tempat pemakaman umum di Kampung Tugu, Sayang, Canjur, tak jauh dari rumah duka. Orang tua korban tampak tegar menghadapi kenyataan tersebut kendati tidak menyangka anak kesayangannya pulang dalam keadaan sudah tidak bernyawa.
“Hari Sabtu anak saya pamit mau ke Bogor untuk registrasi daftar kuliah. Rencana pulang Minggu. Tapi tidak ada kabar sejak Minggu sore, ternyata mengalami kejadian seperti ini,” kata Enang Supandi, kepada wartawan, Selasa (23/7/2019).
Enang mengaku, belum tahu persis penyebab kematian anaknya itu. Namun dari informasi yang didapat, kuat dugaan anaknya korban meninggal akibat dianiaya.
“Masih diselidiki oleh pihak kepolisian (penyebab kematiannya). Jika memang anak saya telah ada yang menyakiti, semoga pelakunya disadarkan dan segera menyerahkan diri. Selanjutnya (proses hukum) saya serahkan ke aparat kepolisian untuk mengadilinya seadil-adilnya,” ucap dia.***
Wartawan: Purwanda | Editor: Ayi Kusmawan