DARA | INDRAMAYU – Perkembangan program swasembada sapi di Jawa Barat melalui kegiatan Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (UpsusSiwab) hingga pertengahan tahun 2019 sudah melebihi target. Sehingga, daerah ini siap menjadi pemasok sapi ke wilayah luar daerah.
Untuk akseptor metode Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik, hingga Juni 2019 telah terealisasi sebanyak 50.011 akseptor dari target 49.400 atau mencapai 100,2 persen. “Baru enam bulan saja sudah mencapai 100,2 persen. Apalagi setahun, dengan begitu maka tahun ini akan lahir lebih banyak sapi di Jawa Barat,” kata Plh. Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, saat menghadiri Expo dan Kontes Ternak Jabar 2019 di Lapangan Singalodra, Indramayu, belum la ini.
Ia menyoroti rapor positif target kebuntingan sapi selama enam bulan terakhir yang mencapai 118 persen atau 44.131 ekor dari target yang ditetapkan selama setahun yaitu 37.382 ekor. Sementara untuk kelahiran, meski belum melebihi target selama setahun sebanyak 29.904 ekor, tapi hingga Juli 2019 angka kelahiran telah mencapai 27.461 ekor.
Menurut Uu, Jawa Barat memiliki potensi peternakan besar dan inovator yang hebat. Karena itu Jawa Barat siap memasok ternak ke luar wilayahnya.
Ia berharap, peternak Jabar terus berinovasi agar kualitas meningkat. “Saya bahagia ternyata Jabar potensi peternakan dan inovatosinya hebat, seperti sapi, kambing,ayam, unggas. Artinya Jabar siap menjadi pemasok ternak ke wilayah luar Jabar,” ujarnya.
Terkait pasokan sapi untuk Idul Adha, Uu berujar pada 2020 Jawa Barat tidak akan memasok sapi dari luar wilayahnya, melainkan dipenuhi sendiri oleh produk sapi lokal yaitu Sapi Pasundan. “Untuk Idul Adha tahun ini sebagian masih memasok dari luar. Tapi tahun depan kami menargetkan seluruhnya dari sapi lokal Pasundan. Apalagi dengan inseminasi buatan akan semakin banyak sapi yang bisa dilahirkan.”***
Editor: Ayi Kusmawan