DARA | BANDUNG – Bupati Bandung, Jawa Barat, H Dadang Manaser, prihatin atas fenomena jual beli atlet antardaerah yang terjadi akhir-akhir ini. Karena itu, sejak dini pelajar harus memiliki rasa kedaerahan.
“Walaupun hal ini telah diatur dalam peraturan pemerintah, harus menjadi perhatian serius kita semua,” katanya, saat memberikan sambutan, yang dibacakan Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) Kabupaten Bandung, Slamet Mulyana, pada pembukaan Pekan Olahraga Pelajar Wilayah Daerah (Popowilda) IV Jawa Barat 2019, di Gymnasium, SOR si Jalak Harupat, Soreang, Sabtu (27/7).
Untuk mengantisipasi fenomena tersebut, khususnya dunia keolahragaan di Jawa Barat, bupati berharap, seluruh pembina keolahragaan baik di sekolah maupun seluruh pembina keolahragaan di dearah sedini mungkin menanamkan dan menumbuhkan rasa kedaerahan kepada para atlet. “Hal ini dimaksudkan agar program daerah berupa pembinaan olah raga yang berjenjang dan berkelanjutan tidak terputus di tengah jalan.”
Ia juga berharap, pada Popwilda IV tahun ini, seluruh pelajar dapat menumbuhkan semangat menjadi yang terbaik dengan cara santun, beretika, dan bermartabat. “Ini penting, agar menjadi atlet sejati kebanggan daerah.”
Sementara itu, menurut Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, untuk mengantisipasi fenomena jual beli atlet, antara lain dengan memperpanjang pembinaan. “Alhamdulillah, Jawa Barat insyaallah ke depan pembinaannya diperpanjang. Jadi kita tidak beli beli lagi atlet.”
Gubernur, dalam sambutan yang dibacakan Sekretaris Dispora Jawa Barat, Wahyu Iskandar, berharap perpanjangan masa pembinaan atlet juga bisa bersinergi dengan kabupaten/kota yang masih minim dalam hal keolahragaan. “Dan terakhir dapat memberikan penghargaan kepada pelatih, ofisial, juga atlet.”
Dalam kesempatan tersebut, gubernur berharp pula Popwilda dapat mempertahankan prestasi Jawa Barat yang berhasil menacapai juara umum pada Poponas 2015 dan 2017. “Ini memang berat sekali, berkaitan dengan berbagai aspek.”
Harapan lain pada Popwilda di Kabupaten Bandung, bisa mencapai visi misi jJawa Bara Juara Lahir batin dengan inovasi dan kolaborasi. “Ini yang digarisbawahi, inovasi dan kolaborasi. Dalam berbagai kegiatan ke depan, termasuk olah raga, tidak lagi mengandalkan anggaran dari provinsi. Itu yang dinamakan pentahelix.”
Pembukaan Popwilda IV dihadiri pula, sejumlah pejabat Dispora Jawa Barat dan Dispora Kabupaten Bandung, ofisial, pelatih, dan ratusan atlet. Perhelatan ini, selain persiapan Popnas di Provinsi Papua, Oktober mendatang, juga merupakan babak kualifikasi.
Popwilda IV Jawa Barat diikuti delpan peserta dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, dan Kota Banjar. Lebih dari 600 atlet akan bertanding dalam delapan cabang olahraga selama mulai 27 hingg 31 juli 2019.***
Editor: Ayi Kusmawan