DARA | BANDUNG – Badan Narkotika Nasional Kabupaten Bandung Barat (BNN KBB), Jawa Barat, mewaspadai tiga wilayah yang dianggap rawan dan kerap menjadi sasaran peredaran narkotika. Ketiga wilayah tersebut, yaitu Kecamatan Padalarang, Batujajar, dan Kecamatan Lembang.
Menurut Kepala BNN KBB, Sam Norati Martiana, peredaran narkotika di KBB sebenarnya merata hampir di setiap kecamatan. Namun, berdasarkan pemetaan yang dilakukan pihaknya, wilayah paling banyak peredarannya ada di tiga kecamatan tersebut.
“Tiga kecamatan tersebut rawan peredaran narkotika, karena termasuk wilayah perkotaan. Apalagi, di Lembang termasuk daerah wisata yang banyak dikunjungi wisatawan dari luar kota. Jadi, di ketiga kecamatan itu banyak orang baru yang keluar-masuk,” ujar Sam di Kantor BNN KBB, Ngamprah, KBB, Senin (12/8/2019).
Sam mengklaim, pada tahun ini pihaknya sudah menangani sedikitnya lima kasus peredaran narkotika di tiga kecamatan tersebut. Penanganannya sudah dilimpahkan ke Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Cimahi, meski ada pengguna yang direhabilitasi.
“Yang sudah dilimpahkan untuk kasus peredaran narkotika ini jenis obat-obatan, seperti eximer sebanyak 6.000 butir. Itu yang dilimpahkan kasusnya untuk pengedar maupun penggunanya,” katanya.
Untuk menekan peredaran narkotika di tiga kecamatan itu, Sam mengaku, pihaknya berupaya terus melakukan sosialisasi bahaya penggunaan narkoba. Sosialisasi dilakukan kepada masyarakat umum, anak sekolah, hingga kalangan pekerja.
“Seperti di Kecamatan Batujajar contohnya, terdapat banyak pabrik, yang seringkali menjadi sasaran peredaran narkotika kepada kalangan pekerja. Dari data yang kami miliki, hingga saat ini yang paling banyak menggunakan narkotika merupakan usia pekerja,” ujarnya.***
Wartawan: Muhammad Zein | Editor: Ayi Kusmawan