DARA | BANJARMASIN – BNPB menekankan pencegahan kebakaran hutan dan lahan, salah satunya dapat dilakukan dengan membuat berbagai program yang berbasis masyarakat. Perogram tersebut, antara lain budidaya walet.
“Contohnya budidaya walet. Dengan walet ini otomatis masyarakat akan ikut mencegah kebakaran, karna jika ada kebakaran, walet akan pergi. Dengan program-program tersebut diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,” kata Sekretaris Utama BNPB, Harmensyah, saat membuka Rapat Teknis Pemantauan Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Kalimantan Selatan, di Banjarmasin, kemarin.
Rapat yang berlangsung 14 hingga 16 Agustus 2019 ini merupakan salah supaya penguatan kapasitas koordinasi BPBD dalam pencegahan dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan.
Menurut Harmensyah, pencegahan kebakaran menjadi penting. Tapi jika terdeteksi hotspot atau titik api segera tetapkan status siaga daruat kebakaran hutan dan lahan kemudian langsung padamkan.
“Jangan menunggu menjadi besar, karna jika sudah besar akan sulit untuk dipadamkan, dan hujanlah yang dapat memadamkannya,” ujarnya.
Plt Kapusdatinmas BNPB, Agus Wibowo, dalam siaran persnya, Kamis (15/8/2019) menyebutkan, hasil rapat ini, adanya komitmen dan kebijakan strategis antara lain dalam bentuk rekomendasi pemantauan siaga darurat, guna melaksanakan kegiatan pencegahan dan penanganan bencana asap dengan sinergitas program satu komando pengendalian.
Selain dari BNP, hadir dalam rapat tersebut, sejumlah narasumber pakar kebencanaan dari BPBD, BMKG, KLHK, Bappenas, TNI, dan Guru besar Universitas Lambung Mangkurat. Peserta rapat mencapai seratus orang dari BPBD provinsi/kabupaten/kota di Kota Kalimantan Selatan, SKPD terkait, perwakilan LSM,danan media.***
Editor: Ayi Kusmawan