DARA | BANDUNG – Sekitar 2.000 penari akan terlibat dalam tari kolosal Cetak Cetok Kumiar pada Karnaval Kemerdekaan Sabilulungan. Acara ini merupakan rangkaian peringatan HUT RI ke-74 Kemerdekaan di kawasan Gedong Budaya Sabilulungan dan sepanjang Jalan Al Fathu, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (18/8/2019).
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung, Agus Firman, mengatakan, salah satu yang akan menjadi event skala nasional pada karnaval nanti, yakni tari kolosal Cetak Cetok Kumiar. Jumlah total peserta, lanjut dia, sekitar 3.000 personil.
“Untuk penari sekitar 2.000 yang berasal dari sanggar tari dan komunitas di Jawa Barat,” ujar Agus Firman didampingi Kabid Promosi Disparbud Kabupaten Bandung, Vena Andriawan, saat konferensi pers di Kantor Disparbud, Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (16//8/2019).
Agus menjelaskan, tari Cetak Cetok Kumiar merupakan tarian jaipongan yang dimodifikasi dengan tarian kontemporer. Para penarinya mengenakan cetok atau topi petani dan membawa hihid (Bhs Sunda) atau kipas bambu berwarna merah putih.
“Ini tarian Sunda, modifikasi dari jaipongan dengan tarian kontemporer. Mereka berlatih sejak dua bulan ke belakang untuk mempersiapkan karnaval,” katanya.
Dia menuturkan, terkait acara karnaval digelar berangkat dari pesta rakyat yang biasa diselenggarakan setiap tahun di Kabupaten Bandung. Namun, sentuhan karnaval kali ini berbeda dengan rutinitas yang bisa dilakukan.
“Kami harapkan ini menjadi event khas dan rutin yang ditunggu kehadirannya oleh warga Kabupaten Bandung. Dari event ini kami berharap bisa meningkatkan kunjungan wisata ke Kabupaten Bandung,” ujarnya.
Meski diselenggarakan perdana di Kabupaten Bandung, menurut Agus, event ini menyerupai karnaval yang biasa digelar di Jember Festival. Yang membedakan, Jember sudah tahun ke 18 menggelar kegiatan tersebut.
Selain itu, lanjut dia, ada juga 75 orang peserta dari Jakarta Barat sebagai tamu yang akan ikut berpartisipasi dan menampilkan seni budaya khas Betawi. “Nanti juga akan ada penampilan Mojang Lodaya Polda Jabar, para pimpinan muspida yang mengenakan pakaian unik dan mobil hias,” katanya.
Agus mengatakan, memperkirakan sekitar 10 ribu-15 ribu masyarakat Kabupaten Bandung yang menyaksikan karnaval kemerdekaan yang diselenggarakan dari Pukul 07.30 hingga 2.00 WIB ini. “Kami imbau kepada masyarakat agar dapat menjaga kebersihan lingkungan saat karnaval kemerdekaan berlangsung. Bawa payung karena cuaca panas, bawa trumbler sendiri dan makanan. Sampahnya jangan dibuang sembarangan,” ujarnya.***
Wartawan: Muhammad Zein | Editor: Ayi Kusmawan