DARA | BANDUNG — Selama Karnaval Kemerdekaan Sabilulungan, Minggu (18/8/2019) mendatang, Jalan Raya Al-Fathu, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, akan ditutup total dari mulai Pukul 06.00-12.00 WIB. Rekayasa jalur pun akan diberlakukan oleh Satlantas Polres Bandung, guna meminimalisir kemacetan.
Kanit Turjawali Satlantas Polres Bandung, Ipda Sugiharto mengatakan, sebanyak 500 personil gabungan yang terdiri dari Polri, TNI, dan instansi terkait lainnya akan diterjunkan untuk pengamanan serta mengatur arus lalu lintas selama penyelenggaraan karnaval. Ruas jalan yang ditutup, yakni jalan simpang empat Pemkab Bandung sampai simpang tiga Jalan Al-Fathu.
“Tapi untuk antisipasi, kami juga akan menutup Jalan Al-Fathu di sekitaran pertigaan dan perempatan deket Desa Soreang,” ujar Sugiharto, saat diwawancarai di Jalan Al-Fathu, Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (16/8/2019).
Tidak hanya itu, pihaknya pun akan melakukan rekayasa arus lalu lintas di dalam tol tepatnya di simpang empat setelah pintu keluar Tol Soreang. “Untuk kendaraan besar seperti bus, kami sarankan untuk keluar dari pintu tol Kutawaringin atau Jalak Harupat,” katanya.
Kemudian, ia menambahkan, bagi kendaraan yang keluar dari pintu Tol Soreang akan dialihkan melalui simpang empat Tol Soreang tekuk kanan dan tekuk kiri. “Tekuk kiri itu yang ke arah Kopo, Banjaran, dan Pangalengan. Kemudian tekuk kanannya yaitu jalur ke arah Cimahi dan Soreang,” ujarnya.
Menurut dia, event ini berlangsung di akhir pekan sehingga kemungkinan besar akan banyak wisatwan yang hendak berlibur ke kawasan wisata Pasirjambu, Ciwidey, dan Rancabali (Pacira). Untuk itu, ia menghimbau wisatawan yang akan mengarah ke Ciwidey untuk keluar langsung dari pintu tol Kutawaringin atau Jalak Harupat.
Kemudian diarahkan atau diluruskan langsung ke arah Ciwidey. “Bagi kendaraan dari arah Banjaran dan Soreang (jalur biasa), kami arahkan langsung ke arah Kantor Desa Soreang agar tidak melewati perempatan kantor Pemkab Bandung, semuanya diarahkan ke perempatan Desa Soreang,” katanya.***
Wartawan: Muhammad Zein | Editor: Ayi Kusmawan