DARA | BANDUNG – Potensi hutan akan mendorong meningkatnya kesejahteraan masyarakat jika dikelola dengan baik.
Menurut Peneliti Kehutanan Universitas Winaya Mukti (Unwim), Sumedang, Jawa Barat, Yudi Rismajadi, potensi besar hutan tersebut harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kesejahteraan masyarakat Jabar.“Bila dikelola baik, maka bisa mendorong kesejahteraan masyarakat Jawa Barat,” katanya, dalam Jabar Punya Informasi (Japri) ke-37 yang diselenggarakan Biro Humas dan Protokol Pemprov Jawa Barat, di lobby Museum Gedung Sate, tempo hari.
Sementara iru, Kepala Departemen Perencana Pengembangan Bisnis Perum Perhutani Divre Jabar dan Banten, Cucu Suparman, mengungkapkan dengan hutan Jawa Barat mencapai 816.603 hektar, merupakan keuntungan tersendiri bagi daerah ini. “Jika potensi ini berhasil dikelola, roda ekonomi masyarakat di sekitar akan berputar cepat.”
Ia menyebutkan, 15 persen pendapatan Perum Perhutani berasal dari wisata hutan, karena hutan memiliki panaroma alam yang indah. “Kawah putih, Ciwidey, Galunggung, Cilember, dan Cikole, punya potensi luar biasa apabila dikembangkan.”
Sementara Kepala Bidang Pengelolaan dan Pemanfaatan Kawasan Hutan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Budi Mulia, menuturkan, luas hutan di Jawa Barat lebih kurang 20 persen dari luas wilayah daerah ini. Sedangkan yang dikelola oleh Pemprov Jawa Barat saat ini hanya Taman Hutan raya (Tahura) Juanda, di kwasan Dago, Kota Bandung.
Menurit dia, ada tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan hutan, yakni ekologi, sosial-budaya, dan ekonomi. “Ketiga aspek tersebut harus seimbang,” katanya, seraya menambahkan, hasil hutan Jawa Barat banyak berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD).***
Editor: Ayi Kusmawan