GENERASI milenial Kabupaten Bandung, Jawa Barat membanjiri Sabilulumpat Color Run, Minggu (25/8/2019). Di sana ada Geisha dan Jenita Janet yang sudah menunggu dengan beragam tembang hitsnya.
Sabilulumpat Color Run digelar di area Gedong Budaya Sabilulungan, Soreang, Bandung. Selain Color Run, program tersebut juga menggelar Safetik (Sabilulungan Festival Teknologi Informasi dan Komunikasi) hingga Culinary Fest 2019.
“Agenda Sabilulumpat Color Run sangat menarik. Acaranya spektakuler. Dengan konten luar biasa ini, kami bisa menarik wisatawan milenial untuk bergabung. Progres ini tentunya sangat bagus bagi pariwisata Kabupaten Bandung. Kehadiran Geisha, Jenita Janet, dan lainnya mampu menjadi daya tarik lain dari event,” kata Bupati Bandung Dadang M. Naser, Minggu (25/8).
Sementara Kepala Disparbud Kabupaten Bandung, Agus Firman Zein, mengatakan, milenial pasar penting. “Kami serius mengoptimalkan pasar milenial, sabab potensinya sangatlah besar. Slot milenial ini sangat besar. Dengan menyajikan beragam konten unik dan menarik, mereka pasti bergabung. Lebih menarik lagi, kebiasaan milenial yang suka mengunggah konten di media sosial tentu menjadi keuntungan. Hal ini tentu menaikkan branding destinasi,” ujarnya.
Asia diyakini akan menjadi kantong milenial dunia hingga 57% pada 2030. Pertumbuhan milenial di Indonesia saat itu akan mencapai angka 82 Juta.
Postur terbesar dimiliki Tiongkok dengan potensi 333 juta orang milenial, Filipina memiliki potensi 42 juta, lalu 26 juta milenial berada di Vietnam. Saat ini, milenial memberikan kontribusi 51% bagi pariwisata dunia.
Dengan postur menarik, pasar milenial dunia bisa dioptimalkan 6-7 Juta orang pada 2019. Jumlah ini sepertiga dari target wisman pada 2019.
Adapun pergerakan milenial lokal diperkirakan mencapai 28 Juta orang.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, Rizki Handayani, menerangkan, even ini menawarkan banyak experience hingga pergerakan milenial optimal. “Sabilulumpat Color Run adalah even besar. Ada banyak experience yang ditawarkan di sana. Hal ini tentu menjadi daya tarik luar biasa hingga menarik banyak milenial. Mendapat branding sangat ideal, pergerakan wisatawan di Kabupaten Bandung akan semakin positif,” katanya.
Sabilulumpat Color Run diikuti 5.000 pelari dengan rutenya Lapangan Upakarti–Jalan Kopo Soreang–Gading Tutuka–Soreang Banjaran–Terusan Al Fathu. Finish di Kawasan Sabilulungan.
Makin menarik, event menggelar Culinary Festival. Kontennya demo memasak dan cooking class dari Chef Juna Rorimpandey.
Sabilulumpat Color Run pun sukses menorehkan Rekor Muri (Museum Rekor Indonesia) untuk olahan makanan roti berbahan dasar singkong. Total ada 6.000 potong roti yang dihasilkan di sana saat itu.
Kepala Bidang Pemasaran Area I Jawa Kemenpar, Wawan Gunawan, mengatakan, pamor destinasi wisata Kabupaten Bandung naik. “Pergerakan wisatawan di Kabupaten Bandung akan terus naik. Tumbuh optimal, sebab, potensi di sana besar. Kabupaten Banudng juga sangat tahu bagaimana mengoptimalkan potensi pasar milenial. Dengan rapor ini, pasar milenial di sana akan menguat. Bagaimanapun, seluruh aspeknya sangat mendukung,” ujar Wawan.
Sabilulumpat Color Run juga menghadirkan Safetik (Sabilulungan Festival Teknologi Informasi dan Komunikasi). Di situ, ada lomba startup, e-sport, web desa, Petunra (pertunjukan untuk rakyat) dan hal yang berkaitan dengan dunia digital.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya memaparkan, even tersebut berkualitas. “Sabilulumpat Color Run sangat berkualitas. Di situ ada prestasi melalui rekor Muri dan penerapan teknologi digital secara langsung. Kami yakin, Sambilulumpat Color Run akan terus tumbuh dan jadi kontributor wisatawan menjanjikan bagi Kabupaten Bandung. Silahkan terus eksplorasi destinasi ini,” kata Arief, Menpar Terbaik ASEAN tersebut.***
Editor: Ayi Kusmawan