DARA | SOLO – Presiden Joko Widodo kehilangan dua sertfikat tanahnya di Solo. Kantor Pertanahan Surakarta mengumumkan kehilangan itu melalui surat kabar. Kata Kepala Kantor Pertanahan Kota Surakarta, Sunu Duto Widjomarmo, itu adalah salah satu prosedur dalam pengurusan sertifikat tanah.
Disebutkan dalam pengumuman, dua sertifikat Jokowi yang hilang yaitu atas tanah seluas 365 dan 716 meter persegi. Keduanya berada di Kelurahan Banyuanyar, Banjarsari, Solo.
Sejak jadi politisi, Jokowi memang berpindah-pindah rumah. Bahkan, saat menjadi Wali Kota Surakarta Jokowi beserta keluarga tinggal di rumah dinas, Loji Gandrung. Kemudian karena terpilih jadi Gubernur Jakarta, termasuk sekarang jadi presiden, Jokowi tak lagi tinggal di kampungnya. Ia berserta keluarga tinggal di Jakarta.
Orang menduga mungkin saja sertifikat itu hilang karena seringnya berpindah rumah. Dua sertifikat itu bertumpuk tak karuan.
Selain kemungkinan karena sering pindah rumah, ada juga yangmenduga mungkin terbawa arus bannjir. Dikutip dari detikcom, kawasan kediaman Jokowi di Kelurahan Sumber dan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari, memang kerap terdampak banjir.
“Terakhir kali tahun 2015 itu banjir, di Jalan Adi Soemarmo, depan Kecamatan Banjarsari saja banjir mencapai 60 cm. Kalau kediaman beliau memang tidak banjir, tapi kita kan tidak tahu sertifikatnya disimpan di mana,” ujar Sekretaris Kecamatan Banjarsari, Agung Wijayanto, Jumat (30/8/2019).
Agung juga menduga sertifikat tersebut bisa saja terbakar. Seperti diketahui dua pabrik Jokowi, baik di Sragen ataupun Sukoharjo sama-sama pernah terbakar. Jika sertifikat disimpan di pabrik, kemungkinan besar ikut terbakar.***
Editor: denkur/Sumber: detikcom