DARA|HONGKONG – Ratusan aktivis Hongkong kembali menggelar unjuk rasa Senin (2/9/2019). Para pengunjuk aksi berpakaian serba hitam itu menggeruduk sejumlah stasiun utama kereta bawah tanah (The Mass Transit Railway/MTR).
Mereka dialporkan menggeruduk stasiun MTR di Kowloon Tong, Fortress Hill, Yau Ma Tei, Prince Edward, dan Mang Kok sejak pukul 07.20 waktu setempat. Akibanya jadwal keberangkatan kereta di jam sibuk itu menjadi terganggu.
Pebngunjuk rasa pun menggunakan penutup wajah, dan menempelkan kotak-kotak tisu di pintu gerbong untuk mencegah kereta berangkat. Bahkan sejumlah pengunjuk rasa menghalangi dan mencegah penumpang masuk dan keluar gerbong kereta.
Ada sejumlah pengunjuk rasa yang juga dilaporkan otoritas keamanan setempat merusak sejumlah fasilitas seperti pintu masuk dan mesin tiket di stasiun Tung Chung.
Video rekaman aksi para pengunjuk rasa inipun tersebar di media sosial. Bahkan video itu merekam juga aparat kepolisian menangkap dan memukul kerumunan pedemo yang meringkuk di dalam gerbong kereta.
Sejumlah media portakl berita termasuk The Straits Times, melaporkan beberapa pedemo ditahan kepolisian sekitar pukul 11.00 waktu Hong Kong.
Kekisruhan yang terjadi mengakibatkan 44 stasiun kereta rusak. Meski demikian salah seorangt, operator MTR menuturkan seluruh stasiun kereta akan tetap dibuka meski, 44 stasiun mengalami kerusakan akibat protes selama akhir pekan lalu.
Hari ini, para mahasiswa Hong Kong juga dilaporkan akan menggelar aksi boikot tahun pelajaran baru usai liburan musim panas. Dilansir AFP, para mahasiswa tersebut diperkirakan akan menggelar aksi mogok belajar selama dua pekan ke depan.
Hong Kong terus terperosok ke dalam krisis politik terparah dalam sejarah setelah jutaan orang turun ke jalan menggelar protes anti-pemerintah sejak awal Juni lalu.
Protes bermula dari penolakan masyarakat terhadap Rancangan Undang-Undang Ekstradisi. RUU itu mengizinkan Hong Kong mengekstradisi tahanan ke China, yang dikhawatirkan menjadi pasal karet untuk menjerat para aktivis pro demokrasi.
Meski pemerintah dan parlemen telah membatalkan RUU itu, para pemrotes tetap berunjuk rasa menuntut Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam, mundur.
Tak hanya jalanan, demonstrasi yang kerap rusuh itu juga berlangsung di depan kantor parlemen, gedung Kantor Perhubungan dengan China, hingga sempat melumpuhkan Bandara Internasional Hong Kong selama dua hari.
Demonstrasi selama akhir pekan lalu juga kembali ricuh hingga menyebabkan kereta menuju bandara terpaksa berhenti dan belasan penerbangan terpaksa dibatalkan.
Editor : aldinar | Bahan : AFP, The Strait Time|Berita ini sudah tayang di CNNIndonesia dengan judul “Pedemo Hong Kong Kepung Stasiun MRT Buat Jadwal Kereta Kacau
CNN Indonesia | Senin, 02/09/2019 11:37 WIB