DARA | BANDUNG – Dirumorkan maju sebagai bakal calon (balon) bupati pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kurnia Agustina Naser, menanggapinya dengan santai. Hal tersebut dianggap biasa karena dia kader partai politik dan istri Bupati Bandung, Dadang M. Naser.
Perempuan yang akrab disapa Teh Nia itu, ia menyerahkan keputusan kepada partai yang menaunginya, yakni Partai Golkar, karena dalam hal ini ada mekanisme yang mengatur dan harus ditempuh.”Kalau saya mah santai saja. Selow saja gitu ya, karena secara partai semuanya ada mekanisme yang mengaturnya,”ujar Teh Nia saat ditemui seusai menghadiri acara Gebyar 2000 Anak Usia Dini di Dome Bale Rame, Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (4/9/2019).
Terkait sejumlah masyarakat yang menyebut dirinya pantas meneruskan suaminya, Nia menilai, itu bentuk perhatian masyarakat terhadapnya, sebab selama ini ia dekat dengan masyarakat. “Mungkin masyarakat mengartikan kedekatan ini satu bentuk perhatian. Insyaallah saya niatnya lillahitaala, jadi silaturahmi ini tetap berkelanjutan,” katanya.
Sebagai bagian dari keluarga besar Partai Golkar, dia mengaku siap kalau memang mendapat mandat untuk maju mencalonkan diri. Sehingga, Nia menyerahkan sepenuhnya kepada partai, apalagi Partai Golkar memiliki banyak kader yang mumpuni untuk maju pada Pilkada serentak nanti.
“Ibu mah bagaimana komitmen dari partai ya, karena tetap ada mekanismesnya. Tapi kalau secara partai politik, karena saya keluarga besar Partai Golkar, apapun yang ditugaskan partai saya harus siap,” ujarnya.
beberapa waktu lalu Dadang M. Naser sempat ditanya sejumlah awak media terkait rumor pencalonan istrinya pada Pilkada serentak. Dadang pun menjawabnya dengan nada candaan. “Kalau bu Nia mah mau saya peuyeum dulu,” kata Dadang sambil tertawa.
Menanggapi penyataan suaminya, lanjut Nia, itu hanya sebuah candaan semata sebagai bentuk kekhawatiran dan kasih sayang kepadanya. “Sebagai pendamping seorang kepala daerah, saya merasakan betapa berat tugas dan tanggung jawab dan amanah sebagai kepala daerah. Mungkin itu (pernyataan Bupati Bandung) berangkat dari kekhawatiran dan kasih sayang beliau kepada saya,” uarnya.
Kendati demikian, ketika diminta memilih keluarga atau karir politik, dengan tegas Nia lebih memilih keluarga. “Ya keluarga lah,” katanya pula sambil tersenyum.***
Wartawan: Muhammad Zein | Aditor: Ayi Kusmawan