BANDUNG – Tingkat partisipasi terendah dalam Pilpres 2019 di Provinsi Jawa Barat, adalah di Kabupaten Indramayu, 71 persen. Sementara, tingjat partisipasi dalam Pileg, terendah adalah Kabupaten Karawang.
Hal tersebut terungkapa saat Sekda Provinsi Jawa Barat, Daud Achmad, menerima Tim Ahli Peneliti dari Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, di Gedung Sate, Kota Bandung, kemarin, dilansir humas.jabarprov.go.id.
Dalam pertemuan tersebut, tim ahli peneliti mewawancarai Sekda terkait gambaran evaluasi penyelenggaraan Pilpres dan Pileg tahun 2019 di Jawa Barat, khususnya Kota Bandung. “Mereka akan mengumpulkan data yang kemudian menjadi suatu bahan evaluasi dan akan dilaporkan kepada Menteri Dalam Negeri.”
Tim ini disebar ke seluruh Indonesia. Di Jawa Barat yang memimpin adalah Prof. Djohermansyah Djohan, mantan Dirjen Otda, kemudian ada Prof. Siti Zuhro dan Prof. Kristiadi. Dalam kesempatan tersebut, Daud menyebutkan, pelaksanaan Pilpres dan Pileg tahun 2019 di Jawa Barat berlangsung aman dan terkendali. Bahkan, tingkat partisipasi Pilpres mencapai 75 persen dan Pileg mencapai 80 persen.
Artinya, lanjut Daud, masyarakat se-Jawa Barat antusias untuk memberikan pilihan suaranya dalam sebuah pemilihan yang demokratis. Selain itu, daerah yang memiliki tingkat partisipasi dalam Pilpres dan Pileg adalah Kota Cimahi, 87 persen.
Daud menuturkan, Kota Bandung akan menjadi sampel lokasi penelitian oleh tim ahli tersebut. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan adanya contoh dari kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat.
Ia berharap, dari hasil evaluasi, kemudian dari data yang dikumpulkan oleh tim ini, bisa memberikan sebuah saran untuk Pilpres dan Pileg berikutnya. “Apakah dari hasil evaluasi itu, efektif dan efisien untuk disatukan seperti kemarin atau misalnya dipisah antara pemilihan Pilpres, kepala daerah, dan Pileg.”***
Editor: Ayi Kusmawan