WAJAH semringah terpancar dari sekitar seratus siswa dan guru di SD Negeri Pancawangi, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Itu tampak saat sejumlah personel TNI Kodim 0608/Cianjur mendatangi sekolah mereka, Rabu (11/9/2019).
Bagaimana tidak, kedatangan para personel TNI yang dipimpin Dandim 0608/Cianjur, Letkol Inf Rendra Dwi Ardhani, itu untuk membangun kelas darurat dari tenda barak. Tenda tersebut untuk kegiatan belajar mengajar.
Siswa sekolah negeri itu sudah hampir dua bulan belajar di halaman sekolah, karena dua dari tiga ruang kelas dalam kondisi rusak berat dan lapuk. Sementara satu ruang kelas lainnya ambruk total, sehingga tidak dapat digunakan.
Bantuan tenda yang digunakan sebagai kelas darurat itu disambut baik pihak sekolah. Selama ini belum ada sedikitpun bantuan dari Pemkab Cianjur untuk memperbaiki ketiga ruang kelas itu.
Padahal pihak sekolah yang berlokasi hanya ratusan meter dari kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Cianjur itu telah mengajukan anggaran perbaikan ruang kelas sejak 2014. Namun hingga kini belum untuk dapat menggunakan anggaran itu.
“Pemkab sudah menganggarkan pada tahun ini sebesar Rp150 juta. Tapi, ini kondisinya sangat mendesak, sehingga butuh percepatan. Beruntung, pihak kodim mau meminjamkan tenda untuk dijadikan kelas darurat,” kata Kepala SDN Pancawangi, Asep Sulaiman, kepada wartawan, Rabu (11/9/2019).
Asep mengungkapkan, untuk kebutuhan tenda bagi kelas darurat pun telah disampaikan kepada Pemkab Cianjur. Tapi hingga kini tak juga kunjung datang.
Untung Kodim setempat segera merespon. “Terimakasih kepada jajaran Kodim 0608/Cianjur yang merespon cepat kebutuhan para siswa. Selama ini para siswa belajar hanya beralaskan terpal tanpa ada meja dan kursi. Mereka belajar sambil membungkuk, belum lagi cuaca panas dan debu,” ujarnya.
Sementara, Dandim 0608/Cianjur, Letkol Inf Rendra Dwi Ardhani, menyebutkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, terkait solusi untuk percepatan penanganan sekolah itu. “Tidak ada maksud apa-apa, hanya saya terketuk untuk cepat merespon persoalan ini, karena dari laporan personel di lapangan, para siswa harus belajar di lapangan dan koridor sekolah secara bergantian. Jadi apa yang bisa kita perbuat, ya kita lakukan. Termasuk mendirikan tenda untuk kelas darurat ini,” katanya.***
Wartawan: Purwanda | Editor: Ayi Kusmawan