DARA | BANDUNG – Sebanyak 43 dari 199 desa yang akan menggelar Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak Oktober 2019 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menjadi sorotan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) setempat.
Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Bandung, Iman Irianto mengatakan, Pikades merupakan salah satu fokus pekerjaan dari pihaknya karena mempunyai kerawanan konflik. Sehingga, seluruh desa yang menggelar Pilkades serentak mempunyai kerawanan tersendiri.
“Tapi dari 199 Desa yang akan menggelar Pilkades serentak, untuk saat ini kami mewaspadai konflik di 43 Desa. Di 43 Desa itu calonnya akan lebih dari lima orang, sehingga dilakukan seleksi oleh Universitas Padjadjaran,” kata Iman, seusai Bimtek Linmas menjelang Pilkades, di Gedung PGRI, Katapang, Kabupaten Bandung, Selasa (17/9/2019).
Menurut Iman, 43 Desa yang bakal calon kepala desanya sedang mengikuti seleksi, menjadi rawan terjadi konflik. Kerawanan konflik tersebut, lanjutnya, bisa terjadi ketika bakal calon yang tidak lolos seleksi merasa kurang puas.
“Bakal calon Kades yang mendaftar itu pasti sudah berhitung. Mereka mempunyai massa dan beranggapan keterpilihannya tinggi. Tapi jika tidak lolos seleksi, maka bisa saja terjadi konflik,” ujarnya.
Dia mencontohkan, kerawanan konflik karena ketidakpuasan bakal calon diwaspadai di Desa Karangtunggal, Kecamatan Paseh. Di desa tersebut ada salah satu bakal calon yang tidak lolos seleksi akademik.
“Kami masih melakukan pemetaan masalah di sana. Kami juga memberi pemahaman kepada bakal calon kades tidak lolos, kalau ada regulasi yang mengatur,” katanya.
Iman juga mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kemananan dan ketertiban sebelum, saat, dan setelah pelaksanaan Pilkades. “Tentunya kelancaran dan kesukseskan Pilkades menjadi tanggung jawab kita semua,” ucapnya.***
Wartawan: Muhammad Zein | Editor: Ayi Kusmawan