DARA | SURIAH – Sedikitnya 10 orang militan pro-Iran tewas dalam sebuah serangan udara yang terjadi Selasa (17/9/2019).
Laporan Organisasi Pemantau Syrian Observatory for Human Rights menyebutkan serangan udara itu menerjang Timur Suriah. Organisasi berbasis di Inggris itu merinci serangan udara menargetkan “tiga situs militer Garda Revolusi Iran dan sekutunya dan terjadi di Albu Kamal, Lembah Efrat yang berada di seberang perbatasan Irak.
Disebutkan serangan udara ini bersamaan dengan meningkatnya ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat. Ketegangan itu terpicu setelah Washington menuding Teheran bertanggung jawab atas serangan drone terhadap dua kilang minyak Arab Saudi pada akhir pekan lalu.
Dikutip Aljazeera.com serangan ini yang kedua kalinya terjadi dan menargetkan kelompok pro-Iran di Timur Suriah dalam waktu kurang dari sepekan.
Serangan udara menerjang sejumlah basis pasukan dan kelompok milisi pendukung Iran di distrik yang sama pada Senin (9/9/2019). Insiden itu menewaskan 18 orang.
Media Hizbullah, kelompok pemberontak asal Libanon yang merupakan pendukung Iran dan musuh Israel, menuding dua serangan udara ini diluncurkan oleh pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Meski begitu, baik Israel dan pemerintah Suriah sendiri belum menanggapi tuduhan dan dua serangan udara tersebut.
Albu Kamal berada di Provinsi Deir Ezzor yang terletak di timur Suriah. Provinsi yang sebagian besar merupakan gurun pasir itu merupakan wilayah terakhir ISIS yang berhasil direbut kembali pada 2018 lalu.
Dilansir AFP, provinsi tersebut saat ini dikontrol sebagian oleh kelompok pemberontak Suriah yang didukung Amerika Serikat. Sementara itu, sebagian wilayah lainnya dikuasai oleh kelompok pro-Presiden Suriah Bashar al-Assad yang disokong Rusia dan Iran.
Wartawan: Bima Satriyadi | editor: aldinar
Sumber: CNNIndonesia.com, Aljazeera dan AFP