DARA | CIANJUR – Operasi Patuh Lodaya 2019 di wilayah hukum Polres Cianjur, Jawa Barat, menilang 7974 kendaraan dengan berbagai pelanggaran.
“Naik signifikan dari tahun lalu yang mencapai 2651 pelanggaran. Karena tahun ini perbandingan kegiatan (operasi) nya juga berbeda. Tahun 2018 lalu kan ada pilpres, jadi kepolisian juga lebih banyak melihat situasi dan operasi dilakukan untuk menciptakan kondusifitas,” ujar Kasatlantas Polres Cianjur, AKP Adhimas Sriyono Putra, di Mapolres Cianjur, Jumat (20/9/2019).
Jenis pelanggaran di lapangan, katas Adhimas, masih sama. Rata-rata pelanggaran tertinggi pada kendaraan roda dua disebabkan oleh pengendara yang tidak menggunakan helm.
Berdasarkan data, ada 4452 pengendara yang melanggar aturan tersebut sepanjang operasi berlangsung. Kemudian, tercatat ada 424 pengendara roda empat yang kedapatan tidak menggunakan sabuk pengaman sehingga termasuk melanggar aturan berlalulintas.
Pelanggaran lain yakni bekendara di bawa umur yang dilakukan oleh 1560 pengendara. ”Dari pelanggaran yang ada, rata-rata usia pelanggar adalah 21-25 tahun,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Adhimas, lokasi pelanggaran pada tahun ini mayoritas berada di kawasan perbelanjaan dengan total 3184 pelanggar. Pada 2018 lalu, lokasi mayoritas terjadinya pelanggaran berada di area perkantoran dengan 1050 orang pelanggar.
Adhimas mengungkapkan, dibandingkan dengan penilangan, jumlah teguran pada 2019 cenderung menurun. Tahun lalu teguran kepada pengendara mencapai 2592 orang dan berubah menjadi 1250 orang di 2019.
Sementara itu, kepolisian juga mencatat terjadi tiga kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan tiga orang meninggal dunia akibat kelalaian saat berkendara. Ketiganya tersebar di kawasan Cianjur kota, Cipanas, dan Ciranjang.
Ia menambahkan, sebenarnya selain faktor kelalaian pengendara, kondisi infrastruktur jalan juga mempengaruhi keselamatan berkendara.
Apalagi, bagi pengendara luar kota yang melintas di Cianjur. ”Mereka cenderung tidak mengetahui kontur jalan, jadi bisa menyebabkan kecelakaan,” ujarnya.
Sebab itu, kepolisian mendorong pemerintah setempat untuk melakukan perbaikan jalan terutama yang masih dalam kondisi kurang baik. Menurut dia, hal itu bertujuan agar kondisi lalu lintas bisa ditangani dengan baik dan optimal.
Adhimas menekankan, jalan yang saat ini butuh banyak perhatian dan perbaikan berada di kawasan selatan Cianjur. Ditambah lagi jalur Cikalong-Jonggol yang dinilai perlu diperbaiki karena merupakan jalan alternatif dan banyak diakses pengendara.
”Kami terus mengupayakan banyak hal, termasuk melakukan koordinasi lalu lintas. Sebulan sekali kami lakukan bersama forum komunikasi di Cianjur supaya lebih kondusif,” ujar Adhimas.
Ia mengungkapkan, seluruh pihak akan terus berupaya menjaga keamanan dan kenyamanan berlalulintas. Termasuk dengan memastikan pengembang dan pekerja yang memiliki proyek pengerjaan jalan, agar mematuhi timeline serta deadline kegiatan supaya tidak mengganggu lalu lintas.
Wartawan: Purwanda/Editor: denkur