MAMPUKAH potensi Garut disandingkan dengan Swiss, sebuah kota destinasi wisata yang paling diminati di dunia? Ini sebuah tantangan besar yang mau tidak mau harus dijawab oleh Pemkab Garut.
Pro kontra muncul dalam merespon pertanyaan ini. Namun tidak ada yang tak mungkin.
Bisa saja berhasil mencapainya, asalkan ada strategi akselerasi untuk menjawab tantangan itu. Salah satu cara akselerasi untuk menjawabnya, yakni menciptakan kolaborasi dengan berbagai pihak.
Dengan kolaborasi, berbagai rintangan bisa dicarikan solusinya bersama. Termasuk memajukan pengembangan potensi wisata dan sumber daya manusianya.
Isu kurangnya anggaran dan banyaknya pekerjaan pemerintah daerah lantas tidak menjadi penghalang untuk melakukan pembangunan daerah. Pemerintah dapat berkolaborasi dengan pihak lain untuk berbagi peran dalam mencapai tujuan.
Hal itu pula yang akan dilakukan oleh Pemprov Jawa Barat dan Pemkab Garut, berkolaborasi dengan Bitread Publishing dan pihak lainnya untuk mempromosikan Garut melalui sebuah ajang kompetisi menulis Writingthon Jelajah Kota Garut.
Anita Khairunnisa, Founder dan CEO Bitread Publishing, mengatakan kegiatan ini untuk mempromosikan Garut dalam delapan tema tulisan atau konten, yaitu seni, budaya, wisata, kuliner, sejarah, potensi ekonomi, bisnis, dan gaya hidup.
Menurut Anita, Writingthon merupakan kependekan dari Writing Marathon yang didesain khusus oleh Bitread Publishing. Writingthon merupakan sebuah karantina menulis buku dan membuat konten yang diawali dengan kompetisi menulis untuk menyaring pemenang.
“Pada Writingthon Jelajah Kota Garut ini, ada dua puluh lima pemenang yang akan dipilih dan menjalani karantina di Kampung Sumber Alam Garut selama tiga hari dua malam. Beragam tantangan menulis akan diberikan ketika karantina. Sebelum Garut, Writington sendiri telah dilaksanakan sebanyak sembilan kali di berbagai lokasi dan isu,” ujar Anita yang didampingi Business Development Manager, Auliya Millatina Fajwah, kemarin.
Kompetisi ini akan dimulai 24 September 2019. Untuk memperebutkan total hadiah Rp65 juta, para peserta dapat mendaftarkan dan membaca ketentuan lebih jelasnya di bit.ly/WRITINGTHON.Hasil dari kegiatan ini akan diterbitkan menjadi buku dan dirilis di berbagai media.
“Kegiatan ini terbuka untuk umum dari seluruh Indonesia. Tidak dipungut biaya apa pun untuk mengikuti kegiatan ini,” ujar Anita.
Wisata dan agrobisnis
Menurut Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, saat ini Garut sedang bekerja keras mengembangkan daerah yang mengunggulkan aspek wisata dan agrobisnis.
“Tetapi di luar dari itu, banyak tempat menarik yang perlu dieksplorasi lebih jauh. Banyak cerita bagus yang perlu diangkat untuk membuat orang menjadi jatuh cinta kepada Garut. Writingthon akan menjadi program yang dapat membantu harapan-harapan itu,” katanya.
Khusus untuk Jawa Barat, lanjut dia, Kabupaten Garut akan menjadi daerah pertama yang menjadi lokasi writingthon. Selanjutnya akan dipilih kota atau kabupaten lainnya yang akan dieksplor lebih jauh dan menarik melalui writingthon.
Ia menambahkan kegiatan ini, harus mampu menjadi sarana bagi warga Garut untuk berkontribusi dalam sebuah kolaborasi besar membangun daerahnya. ***
Editor: Ayi Kusmawan