Pulang sekolah, seorang siswi kena razia polisi saat menunggu angkot. Dikira pelajar yang akan demo di Jakarta
DARA | CIANJUR — Polres Cianjur, Jawa Barat menggagalkan ratusan pelajar dari sejumlah SMK setempat yang berencana berangkat ke Jakarta untuk mengikuti aksi unjuk rasa. Mereka terjaring razia di Jalan Perintis Kemerdekaan, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Kamis (26/9/2019).
Ratusan pelajar yang mengenakan seragam batik dan putih abu-abu ini sempat diamankan di Markas Kepolisian Sektor Cilaku dan dilakukan pendataan. Setelah itu mereka diangkut ke Mapolres Cianjur dengan menggunakan truk dan bus polisi.
Kapolres Cianjur, AKBP Juang Andi Prayitno, mengatakan jajarannya langsung melakukan pembinaan terhadap ratusan siswa yang terjaring itu dengan memanggil pihak sekolah dan juga orangtua mereka. Ia mengingatkan tugas pelajar yang harusnya belajar bukan ikut-ikutan yang terjadi di Jakarta.
Dia khawatir jika berada di Jakarta ikut-ikutan lalu terjadi sesuatu, maka yang akan repot adalah orangtua. “Apa yang dilakukan pelajar harus dipikir ulang, jangan yang ada di grup WhatsApp yang tak jelas siapa yang menjadi admin dan leader-nya diikuti,” katanya.
Dari ratusan siswa itu, lanjut Juang, terdapat dua orang yang diketahui bukan berstatus pelajar. “Untuk dua orang yang diketahui bukan pelajar, masih kita lakukan pendalaman dan penyelidikan,” ujarnya.
Luki Muharram, guru SMKN 1 Cilaku, mengaku sudah beberapa hari memantau kegiatan para siswa didiknya. Dia sempat mengendus rencana mereka berangkat ke Jakarta lewat grup Facebook.
“Kami sempat merazia bekal mereka di sekolah. Paling banyak mereka bawa uang jajan Rp20 ribu. Nekat saja kalau mereka mau berangkat ke Jakarta,” kata Luki.
Namun, dari ratusan siswa yang kena razia, menurut Luki, sebagian besar terbawa-bawa saat hendak berangkat ke sekolah. “Mereka ada yang sedang menunggu angkutan umum ke sekolah, ikut terbawa razia,” ujar Luki.
Sementara itu, Hasanudin (17) siswa kelas XII Teknik Komputer Jaringan 3 SMKN 1 Cilaku, Cianjur, mengaku ikut-ikutan ke Jakarta. Rencananya, mereka akan menggunakan truk.
Mereka berkumpul ada yang mengoordinir di grup Facebook dan WhatsApp. “Saya hanya ikut saja kumpul di Jebrod (Jalan Perintis Kemerdekaan), tidak tahu mau ke mana,” kata Hasanudin.
Gheissa Dini Zhofa (16) siswa SMKN 1 Cilaku, satu-satunya perempuan yang ikut kena razia, mengaku ikut terciduk saat menunggu angkutan umum di Jalan Perintis Kemerdekaan. Dia tidak tahu ada rombongan siswa SMK yang mau ke Jakarta.
“Saya lagi nunggu angkutan umum mau berangkat ke sekolah. Tidak tahu ada yang mau ke Jakarta, ikut ditangkep sama polisi,” ujarnya.***
Wartawan: Purwanda | Editor: Ayi Kusmawan