MUHAMMAD Shabiq Husnie (12), siswa SMPN 1 Selaawi, Kabupaten Garut, Jawa Barat meraih penghargaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Penghargaan itu diberikan karena Shabiq melestarikan dalang wayang golek.
Meski masih anak-anak, Shabiq sangat tertarik dengan wayang golek. Ia pun sempat bertemu dengan almarhum Asep Sunandar Sunarya sebagai tokoh dalang idolanya.
Penghargaan Anugerah Budaya dan Maestro Budaya bidang Dalang Wayang Golek kategori anak-anak diberkan Mendikbud pada malam Anugerah Kebudayaan di Gelora Bung Karno, Jakarta.
Kesukaannya kepada wayang dimulai saat Shabiq berusia empat tahun. Ibunya tak sengaja mendengarkan kaset wayang dari dalang Asep Sunandar Sunarya.
“Sejak pertama dengar itu, saya jadi suka sama wayang. Terus cita-cita juga jadi seorang dalang. Suka minta diberikan kaset wayang golek ke orang tua,” ucap Shabiq saat dihubungi, Minggu (13/10/2019).
Shabiq yang berasal dari Kampung Babakan Burujul, Desa Putrajawa, Kecamatan Selaawi sangat menyukai kesenian Sunda. Setelah sering mendengarkan kaset wayang golek, Shabiq lalu meminta wayang golek ke ibunya.
“Merengek terus waktu kecil pengen lihat pembuatan wayang. Tapi orang tua enggak tahu caranya. Makanya dibawa ke Jelekong (Kabupaten Bandung) waktu umur lima tahun dan ketemu Ki Dalang Asep Sunandar Sunarya,” ujarnya.
Di keluarganya, diakui Shabiq tak ada yang mendalami dunia wayang golek. Meksi masih duduk di kelas 1 SMP, ia sudah resmi menyandang nama dan penerus Karba Suhaya dari Abah Nandang yakni satu-satunya pupuhu dalang di Bandung.***
Wartawan: Beni | Editor: Ayi Kusmawan