Sembilan anak yang daya ingatnya klas dunia, tiga di antaranya anak-anak dari Jawa Barat. Mereka akan bertanding di level internasional di Cina Desember 2020.
DARA | BANDUNG – Pemprov Jawa Barat berencana mengkaji metode mengingat berbagai informasi untuk diterapkan dalam kurikulum sekolah. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyampaikan metode tersebut, seusai menerima perwakilan peserta Asia Open Memory Championship 2019 asal Tanah Pasundan di Gedung Pakuan, Kota Bandung, awaal pekan ini.
“Nanti Januari 2020 kita bikin seminar dulu bagaimana metode menghafal ini bisa dijadikan kurikulum sekolah di Jabar,” ujarnya.
Menurut dia, kemampuan mengingat yang cepat dan akurat dapat dilatih karena bukan berasal dari faktor genetik. “Ternyata daya hafal ini bisa dilatih dan kepentingan saya selain menghargai mereka juga ingin menjadikan kecerdasan ingatan ilmiah ini menjadi budaya baru pendidikan di Jabar.”
Ia juga telah menginstruksikan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk mengkaji metode tersebut. Selain itu, dia berencana menggelar Jabar Open Memory Championship.
“Kejuaraan mengingat level regional pun ternyata bisa dilakukan. Maka, akan kita bahas rencana Jabar Open Memory Championship sebagai bentuk penghargaan dan agar menjadi budaya, khususnya untuk generasi muda,” katanya.
Ia menambahkan, kemampuan mengingat yang baik merupakan satu kecerdasaan yang luar biasa. “Saya apresiasi dan kagum karena ini adalah sebuah kecerdasan yang luar biasa, tentunya jadi investasi Jabar.”
Dari sembilan Grand Master Memory asal Indonesia, tiga di antaranya adalah warga Jawa Barat. Mereka adalah Fatimah Aiko (KabupatenBandung Barat), Amira Soraya (Sukabumi), dan Yossyifa Zahra (Depok). Pada 4-7 Oktober lalu, mereka ikut serta dalam Asia Open Memory Championship 2019.
“Mereka adalah anak-anak Jawa Barat yang daya ingatnya kelas dunia, di Indonesia grand master-nya ada sembilan dan tiga di antaranya dari Jawa Barat Mereka akan kembali bertanding di level internasional di Cina Desember 2020, kita harus mendukungnya,” ujar dia.
Di level Asia, Indonesia berada diperingkat ketiga kejuaraan mengingat dengan 12.438 poin. Sedangkan, peringkat pertama ditempati Mongolia dengan 19.818 poin dan peringkat dua Cina dengan 13.536 poin.***
Editor: Ayi Kusmawan