Perhatian orang terhadap anak-anaknya, terutama yang duduk di bangku SMP-SMA, jangan sampai lepas. Diduga kini ada komunitas yang mencoba menebar faham radikal ke SMP dan SMA.
DARA | BANDUNG — Berdasarkan informasi dari Sat Intelkam Polres Bandung, saat ini sudah ada sebuah komunitas yang diduga menyebarkan faham radikalisme ke sekolah-sekolah tingkat SMP dan SMA.
Demikian kata Kepala Bidang Kewaspadaan dan Kerja Sama Intel Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Aam Rahmat, Kamis (7/11/2019). “Mereka ini tidak terstruktur, terselubung. Tapi ada dan sudah masuk ke sekolah,” katanya, saat mendampingi Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Bandung, seusai memberi materi pada Sosialisasi Peningkatan Kewaspadaan Dini Bagi Generasi Muda Dalam Menangkal Radikalisme di Kabupaten Bandung, di Universitas Nurtanio (Unur) Lanud Sulaiman, Kecamatan Margahayu, pagi tadi.
Karena salah satu alasan itu, lanjut Aam, pihaknya menggelar acara yang diikuti ratusan siswa SMK dan SMA, dari sebelas sekolah yang ada di Kecamatan Margahayu dan Margaasih dan mahasiswa Unur ini. Sementara, Kepala Badan Kesbangpol, Iman Irianto, menginginkan, jangan ada pihak yang mengklasifikasi peran lembaga dalam berupaya menjaga generasi dari pengaruh radikalisme.
“Masing-masing punya peran dan fungsinya. Di sekolah ya bagian guru, di rumah ya orang tua dan kami di pemerintahan juga punya tanggung jawab untuk berupaya menjaga mereka dari pengaruh radikalisme,” ujarnya.
Dia tidak yakin, jika yang dilakukan pihaknya memiliki kapasitas yang lebih besar dalam berupaya menjaga generasi muda dari pengaruh faham radikalisme, karena bisa saja yang diterima oleh para remaja dari luar pun kapasitasnya lebih besar. “Di era teknologi dan informasi yang demikian canggih mereka bisa mendapatkannya dari internet, dari buku, media, atau dari ajakan langsung. Jadi ini tanggung jawab kita semua untuk bersama-sama menjaga mereka,” kata Iman.
Ia menambahkan, dalam sosialisasi tersebut para pelajar diberi pandangan oleh para narasumber dari MUI Kabupaten Bandung, Badan Inteljen Negara Provinsi Jawa Barat, dan Forum Komunikasi Penanganan Teroris Provinsi Jawa Barat.***
Wartawan: Sopandi l Editor: Ayi Kusmawan