Jawa Barat termasuk salah satu provinsi penyumbang kasus stunting yang cukup tinggi di negeri ini. Berbagai upaya telah dilakaukan untuk mengurangi angka stunting. Salah satu upaya, menggandeng Baznas setempat.
DARA | BANDUNG — Menurut Wakil Gubernur, Uu Ruzhanul Ulum, Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi penyumbang kasus stunting yang cukup tinggi di Indonesia. Secara nasional, 36 persen balita (0-5 tahun) di Indonesia terkena stunting.
Sementara berdasarkan data BKKBN pada 2018, lanjut Uu, terdapat 29,9 persen atau 2,7 juta balita Jawa Barat yang terkena stunting. Karena itu, Pemprov Jawa Barat terus berupaya menurunkan angka stunting hingga di bawah 20 persen.
“Target penurunan tersebut, fokus kepada sebelas kabupaten/kota dengan tingkat stunting tertinggi, salah satunya Kabupaten Bandung Barat,” katanya, saat memperkenalkan Desa Cageur (Desa Calon Generasi Unggul dan Sarehat), di Desa Ciburuy, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Rabu (20/11/19).
Uu juga berharap program Desa Cageur bisa dijalankan di desa lainnya di Kabupaten Bandung Barat oleh Baznas Jawa Barat bekerja sama dengan pemda setempat. Uu mengajak seluruh pihak peduli terhadap stunting.
Uu menyebutkan, Desa Cageur merupakan program untuk mendukung Pemprov Jawa Barat dalam menekan angka stunting melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa barat. Ia menilai, program ini bisa menyadarkan masyarakat tentang bahaya stunting termasuk memberikan wawasan terkait upaya pencegahannya.
“Ini bagus, karena memberikan kesadaran kepada masyarakat bahaya stunting. Dengan begitu mereka berusaha untuk menghindar,” katanya.
Ia menjelaskan, terdapat tiga langkah dalam upaya penurunan angka stunting di Jawa Barat lewat Desa Cageur, yakni pemberian makanan sehat bernutrisi kepada balita dan ibu hamil, pemberian edukasi tentang bahaya stunting, serta pemberdayaan kader posyandu. Nanti, program tersebut akan diawasi oleh tim dokter selama tiga bulan penuh agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Program Desa Cageur berlangsung selama tiga bulan dengan penerima manfaat per desa adalah 100 kepala keluarga. Adapun Desa Ciburuy dipilih karena termasuk sepuluh desa prioritas stunting dengan kasus stunting tertinggi kasus di Jabar.
Ketua Baznas Jawa Barat, Arif Ramdani, menyatakan, Desa Cageur menjadi salah satu upaya pihaknya dalam mendukung program Pemprov Jawa Barat dalam melawan dan menekan angka stunting. “Kami diarahkan untuk mendukung visi Jabar Juara Lahir Batin, salah satunya melalui program kesehatan.”***
Editor: Ayi Kusmawan