Bayi lahir kembar siam bukan akibat penyakit, melainkan ada kelainan genetik. Itulah yang dialami bayi kembar siam yang lahir di Kota Bekasi. Untik kembali ke kondisi normal, mereka harus mendapat tindakan operasi.
DARA | BEKASI – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengunjungi bayi kembar siam, Ahmad Rahman Al Ayyubi dan Ahmad Rahim Al Ayyubi di Bintara Jaya, Kota Bekasi, kemarin. Ia berharap Rahman dan Rahim bisa segera dioperasi dalam kurun tiga bulan ke depan.
“Ini adalah kekhusuan takdir Allah. Tentunya kita doakan mereka bisa kembali normal. Tapi butuh waktu, sehingga kita bantu untuk susunya agar kenaikan badannya bisa memungkinkan untuk dioperasi dalam tiga bulan ke depan,” katanya.
Rahman dan Rahim yang kini berusia 14 bulan harus memiliki berat badan ideal untuk mendapatkan tindakan operasi. Karena itu, lanjut dia, asupan gizi mereka harus terus diperhatikan.
Gubernur mengapresiasi respons Pemkot Bekasi yang tergolong cepat dalam menangani anak pasangan Romi Darma Rachim dan Ika Mutia Sari tersebut. Dia meminta warga Jawa Barat membantu dan mendoakan Rahman dan Rahim.
“Saya doakan urusannya lancar dan saya kira pemerintah (Kota Bekasi) sudah responsif, menunjukkan kita harus saling kompak sebagai pemimpin. Mudah-mudahan tiga bulan ke depan lancar, nanti kita monitor,” ujarnya.
Ia menambahkan, kelahiran bayi kembar siam merupakan kelainan genetik bukan karena faktor penyakit. “Mereka kembar, punya turunan dan ada masalah di telurnya dalam tiga bulan pertama (kehamilan),” katanya.***
Editor: Ayi Kusmawan