DARA | BANDUNG – Bupati Bandung, H. Dadang M. Naser, mendapatkan penghargaan dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Republik Indonesia (RI). Penghargaan tersebut diberikan karena bupati dinilai sangat mendukung pelaksanaan Program Inovasi Desa (PID) tahun 2017 hingga 2019.
Penghargaan tersebut diterima bupati langsung dari Menteri Desa PDTT RI Abdul Halim Iskandar, di sela-sela kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) PID di Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019).
“Kabupaten Bandung merupakan satu-satunya kabupaten di Jabar (Jawa Barat) yang meraih penghargaan hari ini. Ada beberapa desa di Kabupaten Bandung yang mendapat penghargaan tingkat nasional. Salah satunya Desa Ciwidey, dimana pemerintah desanya merintis penyaluran Dana Desa (DD) untuk kegiatan posyandu,” ucap bupati, seusai menerima penghargaan.
Dengan dukungan DD, Posyandu Teratai 21 Kampung Sindangsati Desa Ciwidey Kecamatan Ciwidey, berhasil meraih Penghargaan Pakarti Utama III dalam Lomba Posyandu Tingkat Nasional. Teratai sampai saat ini memiliki 28 buah inovasi, salah satunya yaitu pembangunan Bale Sawala.
Pihaknya menggulirkan kebijakan dalam mendorong desa, untuk terus meningkatkan kualitasnya. “Alhamdulillah, kini sudah tidak ada lagi strata desa sangat tertinggal dan desa tertinggal. Selain itu kami mendapat status sebagai kabupaten dengan desa mandiri terbanyak di Jabar, dengan jumlah 26 desa mandiri,” ujarnya didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bandung H. Tata Irawan Subandi.
Ia pun mengimbau, agar penghargaan ini dijadikan motivasi bagi masyarakat dan desa lainnya. terutama dalam meningkatkan kualitas pembangunan di wilayahnya masing-masing.
“Mudah-mudahan ini menjadi motivasi bagi masyarakat di desa lainnya, agar terus meningkatkan kualitas pembangunan bersama gerakan Sabilulungan. Sabilulungan Raksa Desa, Bandung 1000 Kampung. Kita tingkatkan dan kita kuatkan agar desa berkembang nanti hilang, menyisakan desa maju dan mandiri,” kata Dadang Naser.
Capaian tersebut, menurutnya adalah hasil upaya yang dilakukan bersama-sama, antara pemerintah kabupaten, kecamatan dan desa. “Kami berharap desa lebih berperan dan memberikan perhatian lagi terhadap kegiatan posyandu, maupun kegiatan-kegiatan lainnya. Sehingga pemanfaatan dana desa dapat lebih maksimal lagi di Kabupaten Bandung,” ujar Dadang.
Menteri Desa PDTT RI Abdul Halim Iskandar mengatakan, inovasi sangat diperlukan dalam mempercepat pembangunan desa di Indonesia. Pihaknya menargetkan dalam lima tahun ke depan, sebanyak 10.000 desa tertinggal dapat naik strata menjadi desa berkembang dan 5.000 desa berkembang menjadi desa mandiri.
“Pemerintah desa harus kreatif, memunculkan terobosan untuk mempercepat pembangunan. Selain itu juga dalam mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki desa, terutama dalam meningkatkan ekonomi masyarakat dan mengentaskan kemiskinan. Dengan inovasi, desa yang sangat tertinggal bisa melompat langsung menjadi desa maju,” ucap Abdul Halim.***
Editor: Ayi Kusmawan