Berbagai upaya telah Pemkab Bandung lakukan untuk menggerakkan kegiatan literasi masyarakat. Kali ini, tengah berlangsung festival literasi. di tingkat desa bupati mengimbau untuk membangun perpustakaan-perpustakaan kecil, taman membaca, dan pengadaan mobil literasi.
DARA | BANDUNG — Pemkab Bandung menggelar Festival Literasi bertema Sabilulungan Perpustakaan Inklusi Literasi Juara Book Face (Sapikul JBF). Kegiatan yang digagas Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) tersebut berlangsung mulai 26 November hingga dengan 1 Desember 2019.
Bupati Bandung, H. Dadang M. Naser, menyebutkan, kegiatan ini dilakukan sebagai upaya menggerakkan masyarakat untuk mau menulis dan membaca hingga berkarya. “Festival ini juga menjadi sebuah ikhtiar, untuk membebaskan Kabupaten Bandung dari tuna aksara dan tuna informasi,” ucap bupat, seusai membuka acara ini, di Gedong Budaya Sabilulungan (GBS) Soreang, Selasa (26/11/2019).
Di zaman serba digital, menurut dia, gawai dapat menjadi alat berliterasi atau sumber literasi. Namun jika tidak pandai memilih konten, maka hanya menjadi alat penyebaran hoaks atau hal-hal negatif belaka.
Setiap tahun, pihaknya berupaya meningkatkan minat baca masyarakat, salah satunya melalui peran bunda literasi kecamatan dan desa. “Selain itu, mengimbau desa untuk membuat perpustakaan-perpustakaan kecil, taman membaca masyarakat, mobil literasi, dan perpustakaan keliling,” ujarnya.
Gerakan literasi menurut dia juga, bukan sekadar tanggung jawab pemerintah saja, melainkan juga tanggung jawab semua pemangku kepentingan. Termasuk di dalamnya dunia usaha, perguruan tinggi, organisasi sosial, pegiat literasi, orang tua dan masyarakat.
“Melalui festival ini, semoga menjadi semangat bagi para pegiat literasi untuk dapat berbagi, berkolaborasi, sehingga tercipta anak-anak Kabupaten Bandung yang Cerdas, Ceria, Berakhlak Mulia,” katanya.
Kepala Disarpus Kabupaten Bandung, Hj. Tri Heru Setiati, menambahkan, hari pertama festival diisi dengan acara talk show bersama narasumber Bunda Literasi Kabupaten Bandung, Hj. Kurnia Agustina Dadang M. Naser, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Dispusipda) Jawa Barat, H. Riadi, dan pegiat literasi, Andi Yudha Asfandiyar.
“Festival tahun ini kami melibatkan seluruh siswa, dari mulai PAUD, TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan perguruan tinggi. Selain itu juga mengundang para santri dari seluruh pondok pesantren di wilayah Kabupaten Bandung,” katanya.***
Editor: Ayi Kusmawan