Kebutuhan pokok masyarakat menjelang Natal dan tahun baru berpotensi langka. Ini akibat ulah penimbun dan distributor nakal, sehingga harga pun pun tidak masuk akal.
DARA | BANDUNG – Wakil Wali Kota Bandung, Jawa Barat,Yana Mulyana Yana mengingatkan, menjelang Natal dan Tahun Baru, isu ekonomi kemasyarakatan akan sangat rawan. Kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) berpotensi langka akibat permintaan yang meningkat.
“Ulah penimbun dan distributor nakal juga berakibat harga-harga Kepokmas. Harganya bisa tidak masuk akal,” katanya, saat memberi arahan dalam Kegiatan Apel Besar Tiga Pilar dan Mengoptimalkan Kaposkamling dalam Cipta Kondisi Menjelang Operasi Lilin Lodaya 2019, di Lapangan Apel Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka, Kota Bandung, kemarin.
Fenomena tersebut, menurut dia, biasanya diikuti oleh kelangkaan bahan bakar minyak dan inflasi. “Masyarakat juga jangan sampai panik dengan kemunculan hoaks di media sosial.”
Dalam kegiatan tersebut, ia menyebutkan, situasi keamanan dan ketertiban yang kondusif menjadi modal untuk Kota Bandung, Jawa Barat. Karena itu, kondisi tersebut harus terus dijaga.
Menurut Yana, kegiatan ini bisa menjadi ajang konsolidasi antara pemerintah daerah, kepolisian, serta TNI. Sekaligus menetralkan situasi yang tidak normal dan menjadi tempat bertanya terbaik bagi masyarakat.
“Lurah, Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), dan Bintara Pembina Desa (Babinsa) memiliki tanggung jawab yang sama untuk mengedukasi masyarakat dan harus mampu menjadi katalisator kabar dan berita baik yang menghidupkan rasa optimis serta energi positif di masyarakat,” ujarnya.
Untuk itu, lanjut dia, perlu kemampuan komunikasi yang baik oleh tiga pilar tersebut, sehingga dapat memelihara hubungan baik dengan tokoh masyarakat dan agama. “Semoga jalinan kerja sama dan koordinasi tiga pilar semakin solid. Sehingga, mampu menghadapi situasi rawan yang akan dihadapi. Ke depan kita bisa saling membahas kondisi wilayah dan sering duduk di satu meja.”***
Editor: Ayi Kusmawan