Pungli Terjadi Akibat Kurang Integritas dan Nasionalisme

Rabu, 4 Desember 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Humas Bandung

Foto: Humas Bandung

Pelaku pungli lebih cenderung mengutamakan kepentingan pribadi dan golongan. Mereka harus dilawan, di antaranya  melalui pendekatan hukum dengan kekuatan budaya dan kearifan lokal serta penguatan kelembagaan dan sistem pelayanan sekolah.

 

 

DARA | BANDUNG –Wakil Wali Kota Bandung, Jawa Barat, Yana Mulyana, menyebutkan, pungli terjadi karena kurangnya integritas dan nasionalisme dengan ciri, antara lain cenderung serakah dan menonjolkan diri atau egois.

Menurut dia, pungli atau pungutan yang tidak didasarkan perundang-undangan tergolong korupsi. “Pungli tidak hanya terkait dengan biaya ekonomi tinggi, tetapi lebih jauh akan merongrong kapasitas regulasi dan pendapatan pemerintah, serta menurunkan sistem nilai kehidupan hingga tingkatan paling bawah.,” kata Yana saat membuka Focus Group Discussion (FGD) Membangun Generasi Baru Anti Pungli dan Bekerja Tanpa Pungli, kemarin.

Ia menegaskan, pelaku pungli lebih mengutamakan kepentingan pribadi dan golongan dibandingkan kepentingan umum. Perlawanannya, lanjut Yana,  harus memadukan pendekatan hukum dengan kekuatan budaya dan kearifan lokal dipandu penguatan kelembagaan atau sistem pelayanan sekolah.

“Sehingga dapat memberi kepastian waktu dan biaya kepada pihak yang dilayani, terlebih Institusi Pendidikan tersebut harus menjadi pilar terdepan dalam memberantas pungli, karena proses belajar mengajar didalamnya menyangkut pendidikan karakter yang harus menjadi contoh yang baik bagi peserta didik,” ujarnya.

Oleh karena itu, menurut dia, penyelenggara pendidikan harus mengembangkan sistem kehidupan di sekolah yang tidak memberi ruang terhadap penyalahgunaan wewenang. Upaya ini harus didukung komite sekolah, guru, serta murid, dan orang tuanya.

“Perlu diingat juga bahwa pemerintah telah mengalokasikan anggaran pendidikan lebih dari 20 persen dari APBN atau APBD. Termasuk memperbaiki kesejahteraan penyelenggara pendidikan. Seharusnya mereka tidak menerima pendapatan lain di luar pendapatan resmi,” katanya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan Kota Bandung, Kusmaeni S. Hartadi, menyebutkan, FGD menitikberatkan pada diskusi untuk deteksi dan mencari solusi tentang pungli. Sehingga, diharapkan dapat memacu semangat bekerja tanpa pungli.***

Editor: Ayi Kusmawan

 

Berita Terkait

BAZNAS Jabar Berhasil Meningkatkan dan Raih Skor Tinggi di Indeks Zakat Nasional 2024
Bupati Bandung Barat Belum Bersuara Terkait Putusan PTUN Atas Gugatan Rini Sartika
Gaspoll di Hari Pertama Kerja Pasca Lebaran, Bupati KBB Lakukan Pembenahan
Cek Disini, Sampah Lebaran Bandung Raya Yang Dibuang ke TPPAS Sementara Sarimukti
Presiden Prabowo Panen Raya di Majalengka, Bupati Bandung di Ciparay
Menghapus Jenuh Saat Mudik Lebaran, Daop 2 Bandung Sediakan Arena Bermain Anak
PT KAI Daop 2 Bandung Berangkatkan 17.893 Orang, Pucak Mudik Sudah Terlewati
Simak Nih, Pesan Bupati Bandung buat Warganya Yang Mudik Lebaran
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 9 April 2025 - 19:26 WIB

BAZNAS Jabar Berhasil Meningkatkan dan Raih Skor Tinggi di Indeks Zakat Nasional 2024

Rabu, 9 April 2025 - 11:18 WIB

Bupati Bandung Barat Belum Bersuara Terkait Putusan PTUN Atas Gugatan Rini Sartika

Rabu, 9 April 2025 - 10:13 WIB

Gaspoll di Hari Pertama Kerja Pasca Lebaran, Bupati KBB Lakukan Pembenahan

Selasa, 8 April 2025 - 12:08 WIB

Cek Disini, Sampah Lebaran Bandung Raya Yang Dibuang ke TPPAS Sementara Sarimukti

Senin, 7 April 2025 - 13:23 WIB

Presiden Prabowo Panen Raya di Majalengka, Bupati Bandung di Ciparay

Berita Terbaru