Warga kaget, tiba-tiba air masuk ke rumahnya saat Kampung Kamasan dilanda Banjir. Banjir melanda kampung tersebut kemarin petang setelah hujan deras mengguyur kawasan itu, sehingga air sungai meluap.
DARA | BANDUNG – Banjir menerjang Kampung/Desa Kamasan, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, kemarin petang. Kejadian ini membuat sejumlah warga kaget karena menyergap kampung itu secara tiba-tiba.
Sejumlah keterangan yang didapat, banjir datang sekitar pukul 17.00 WIB dan ratusan rumah, khususnya yang berada di pinggiran Sungai Cusangkuy , terendam dengan ketinggian antara 50 cm hingga 2 meter.
Beberapa warga menyebutkan, banjir akibat meluapnya Sungai Cisangkuy ini juga merendam badan jalan Desa Kamasan. Akibatnya, arus lalu-lintas di sepanjang jalan tersebut sempat lumpuh.
“Ada sekitar ratusan rumah yang terendam, terutama yang berada di pinggiran sungai. Yang paling parah, adalah di RW 06. Dalamnya sekitar dua meteran. Semalaman warga di sini tidak bisa tidur, karena rumahnya terendam banjir,” kata warga RW 06, Oleh, saat dihubungi wartawan, Sabtu (7/12/2019) pagi.
Dia mengiyakan, banjir yang terjadi di daerahnya ini akibat luapan Sungai Cisangkuy setelah hujan deras turun. “Kami kaget, karena banjir datang secara tiba-tiba, padahal biasanya perlahan 50 sampai 100 centi meter dulu, ini tiba-tiba membesar. Ya diduga ini banjir bandang.”
Sabtu pagi, ketinggian air mulai surut, terutama di sepanjang Jalan Raya Kamasan. “Sebagian rumah dan gang-gang saat ini masih terendam, meski ketinggian airnya mulai turun, kecuali Jalan Raya Kamasan air sudah surut. Tapi badan jalan masih dipenuhi lumpur, sampah, dan kerikil, sehingga jalan tampak ledok dan licin,” ujarnya.
Ia akui, tadi malam ada anggota DPRD Kabupaten Bandung, Agung Yansusan, yang juga warga Kamasan, memantau banjir di sana.“Kebetulan Beliau warga di sini dan rumah makan milik saudaranya juga terendam banjir,” kata Oleh.
Warga berharap, kehadiran anggota lembaga legislatif ini, banjir kawasan Kamasan yang selalu terjadi setiap musim hujan itu bisa segera tertanggulangi. “Mudah-mudahan banjir rutin ini bisa diperhatikan. Ada tanggap darurat dari pemerintah,” ujarnya.
Warga di sana, menurut Oleg, sebetulnya sudah jengkel, karena setiap musim hujan selalu banjir. “Masyarakat selalu dihantui rasa was-was kalau datang musim hujan dan hingga saat ini belum ada penyelesaian dari pemerintah,” katanya.***
Editor: Ayi Kusmawan