Saking ingonnya kembali menggunakan jalan yang ditutup pihak Stukpa, warga Jalan Prana akan membeli jakan tersebut. Mereka memggelar aksi kumpulakn koin di depan PN Kota Sukabumi.
DARA | SUKABUMI – Puluhan warga Jalan Prana, Kelurahan Cisarua dan Kelurahan Cikole, Kota Sukabumi, Jawa Barat menggelar aksi pengumpulan koin. Tujuan aksi untuk meminta dukungan masyarakat agar bisa membeli jalan Prana yang ditutup pihak Setukpa Polri.
“Pengumpulan koin ini, untuk meminta dukungan masyarakat agar bisa membeli Jalan Prana itu dan bisa dipergunakan kembali untuk kepentingan rakyat Indonesia,” kata Ketua RT 07/02 Kelurahan Cikole, Ujang Rahmat, kepada wartawan di sela aksi pengumpulan koin, di depan Pengadilan Negeri (PN) Kota Sukabumi, Selasa (10/12/2019).
Ujang menambahkan, koinnya akan dikumpulkan berapapun jumlahnya dan akan diberikan kepada Kasetukpa untuk membeli jalan perana tersebut. “Kami ingin jalan tersebut dibuka untuk umum selama-lamanya,” ujar dia.
Saat ini, pihak Setukpa memberlakukan penutupan akses Jalan Prana mulai pukul 21.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB. Warga keberatan atas pemberlakuan jadwal tersebut.
“Bagaimana kalau keadaan darurat, misalkan warga harus ke rumah sakit harus lewat jalan memutar ke arah Ciaul dengan jarak sekitar 4 kilometer. Padahal kalau langsung itu, dekat ke RS Bunut melalui Jalan Perana,” katanya.
Menanggapi aksi pengumpulan koin oleh warga untuk membeli jalan Prana, Kabag Remin Setukpa Polri, AKBP M Helmi, menyebutkan, tidak semudah itu karena jual beli tanah milik negara memiliki prosedur yang harus ditempuh sampai ke Menteri Keuangan.
“Menghapuskan inventaris milik negara tidak segampang itu. Harusnya masyarakat juga paham selama ini sudah diberi akses jalan, harusnya menghargai dong, bukan menuntut kita seperti ini. Mengenai kumpul koin saya tidak tahu soal itu, tanya saja sama mereka,” ujarnya.***
Wartawan: Riri | Redaktur: Ayi Kusmawan