Wagub Jabar Larang Petani Jual Sawah

Rabu, 18 Desember 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Humas Jabar

Foto: Humas Jabar

Ketahanan pangan dapat mengganggu dapat menimbulkan gangguan terhadap tatanan lainnya. Untuk itu, antara lain, generasi muda harus mau turun ke sawah dan peduli terhadap kondisi pertanian.

 

 

DARA | CIANJUR – Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, meminta, kepada petani , tidak menjual sawah. Jika sudah dijual petani nanti susah untuk membelinya lagi, karena harganya semakin mahal.

Ia juga meminta kepada petani dan pejabat di bidang pertanian gencar melakukan gerakan percepatan tanam padi. Hal itu dilakukan agar swasembada pangan berkelanjutan dapat terealisasi.

Uu mengajak generasi muda untuk turun ke sawah dan peduli terhadap kondisi pertanian.”Kalau ketahanan pangan kita terganggu, politik, ekonomi, keamanan bangsa bisa terganggu,” katanya  saat menghadiri Pencanangan Gerakan Tanam Padi Masa Tanam (MT) 2019/2020 Tingkat Provinsi Jabar dengan tema Mewujudkan Petani Padi Juara di Desa Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Rabu (18/12/19).

Sedangkan, Plt Bupati Cianjur Herman Suherman, mengatakan, Kabupaten Cianjur memiliki jenis beras unggulan, yakni Pandan Wangi. Dia berharap, jenis beras tersebut mampu mendorong produksi padi di Jawa Barat.

“Biasanya Pandan Wangi hanya bisa ditanam di tujuh kecamatan, terutama di Warungkondang dan Gekbrong. Apalagi, pola tanamannya tidak menggunakan bahan kimia,” ujar Herman.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Hendy Jatnika, menyebutkan Kabupaten Cianjur sebagai wilayah pertanian yang strategis karena kondisi geografis.

Ia mengatakan, sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Jawa Barat, mengalami keterlambatan tanam karena cuaca. “Harusnya paling lambat awal Desember. Tapi karena anomali cuaca, hujan baru turun, ada keterlambatan waktu tanam,” ucap Hendy.***

Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

Kabupaten Garut Raih Penghargaan Peduli HAM dari Kementerian HAM RI
Komunitas Doubel Cabin Indonesia Beri Bantuan untuk Korban Bencana di Sukabumi
Banjir Rob Subang Merendam Empat Desa, Bey Temui Warga Terdampak
Alfath Alima-Maheswara dari Kota Bogor Juara Moka Jabar 2024
Juara Mojang Jajaka, Benny Bachtiar: Mereka Jadi Duta Pariwisata dan Budaya Jabar
Ini Skema dan Cara Menghitung Pajak Kendaraan Setelah Ada Aturan Opsen
Kunjungi Korban Bencana di Sukabumi, Menteri Lingkungan Hidup Bilang Banyak yang Harus Dilakukan untuk Mengantisipasi Bencana
Kota Sukabumi Tuan Rumah Pekan Kebudayaan Daerah Jawa Barat
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 17 Desember 2024 - 09:25 WIB

Kabupaten Garut Raih Penghargaan Peduli HAM dari Kementerian HAM RI

Senin, 16 Desember 2024 - 16:27 WIB

Komunitas Doubel Cabin Indonesia Beri Bantuan untuk Korban Bencana di Sukabumi

Senin, 16 Desember 2024 - 11:52 WIB

Banjir Rob Subang Merendam Empat Desa, Bey Temui Warga Terdampak

Senin, 16 Desember 2024 - 11:03 WIB

Alfath Alima-Maheswara dari Kota Bogor Juara Moka Jabar 2024

Senin, 16 Desember 2024 - 10:52 WIB

Juara Mojang Jajaka, Benny Bachtiar: Mereka Jadi Duta Pariwisata dan Budaya Jabar

Berita Terbaru


Sat Narkoba Polres Garut mengamankan puluhan botol miras dari sebuah warung di Jalan Pandai, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Senin(16/12/2024).(Foto: andre/dara)

HUKRIM

Sat Narkoba Polres Garut Kembali Amankan Puluhan Botol Miras

Selasa, 17 Des 2024 - 09:19 WIB