FKUB harus berkontribusi menjadikan Jawa Barat sebagai provinsi toleran dan FKDM, kalau bisa mempunyai tim digital, karena sumber keresahan awalnya dari digital.
DARA | BANDUNG – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, meminta kepada Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) untuk lebih proaktif. Ia titp masalah tafsir-tafsir, khususnya tentang rumah ibadah, jangan sampai mengemuka di daerah ini
“Kemudian harus bikin ada kampung toleransi, kampung welas asih lalu diviralkan. Jangan hanya ‘pemadam kebakaran’ saat ada isu-isu keagamaan di masyarakat. Saya kira itu penting,katanya saat mengukuhkan keanggotaan FKUB dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Provinsi Jabar di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, kemarin.
Pengukuhan keanggotaan FKUB berdasarkan surat Keputusan Gubernur Nomor 220/kep.748-bakesbangpol/2019 tentang Anggota FKUB Jabar. Sedangkan, pengukuhan keanggotaan FKDM sesuai surat Keputusan Gubernur Nomor 330/kep.1360-bakesbangpol/2019.
Menurut dia, FKUB juga harus berkontribusi menjadikan Jawa Barat sebagai provinsi toleran. “FKUB harus punya argumentasi bantahan terhadap pandangan indeks toleransi masyarakat Jabar yang dianggap kurang. Padahal tidak begitu, maka FKUB harus menyampaikan pandangan teoritisnya.”
Dalam acara yang sama, ia meminta FKDM memastikan dan menjaga kondusivitas Jawa Barat, karena forum ini dibentuk untuk mendeteksi kerawanan sosial, potensi radikalisme, dan terorisme.
“Kini, kami punya instrumen untuk memastikan kondusivitas tidak akan terganggu, sehingga kolaborasi pemerintah dan masyarakat difasilitasi oleh FKDM. Saya kira itu modal dasar kita membangun Jabar Juara Lahir Batin,” ujarnya.
Ia menambahkan, jika bisa FKDM mempunyai tim digital. “Nanti bisa ditambahkan anggarannya karena zaman sekarang FKDM harus canggih digital karena sumber keresahan awalnya dari digital.***
Editor: Ayi Kusmawan