Tebing Air Baku Gambung Retak, Masyarakat Resah

Rabu, 15 Januari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Fattah

Foto: Fattah

Keretakan tebing di lokasi Air Baku Gambung dikhawatirkan masyarakat Desa Mekarsari Pasirjambu terjadi longsor. Lantas apa yang dilakukan pihak Pemkab Bandung untuk antisipasi musibah?


DARA | BANDUNG – Air Baku Gambung di Desa Mekarsari Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung sudah lama digunakan oleh PDAM Kerta Raharja. Saat ini ada keretakan tebing. Masyarakat di sana resah, khawatir timbulkan longsor.

Kepala Bidang Permukiman Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kabupaten Bandung, H. Taufik, mengatakan, masalah itu jadi kewenangan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), kecuali masalah penyaluran air minumnya.

Taufik menyebutkan, Air Baku Gambung bukan air bersih karena belum dilakukan pengolahan. Keadaan airnya pun masih kotor karena langsung diambil dari sungai.

“Sebelumnya memang masyarakat sekitar memanfaatkan pipa penyaluran air untuk dikonsumsi. Sebenarnya itu masih kotor dan tidak steril,” ujarnya, di ruang kerjanya, Selasa (14/1/2020).

Sebagai alternatif, lanjut Taufik, untuk pemenuhan kebutuhan air masyarakat, disperkimtan melakukan penyaluran air minum dari mata air yang berada di Perkebunan Gambung. Jadi pipa penyaluran air PDAM tidak lagi terganggu dan diasumsikan masyarakat layak minum.

Taufik mengakui, sebelumnya masyarakat menuntut kompensasi dari pemanfaatan Air Baku Gambung. Menurut masyarakat, PDAM lebih mementingkan pelanggannya ketimbang masyarakat sekitar yang dikatakannya tidak kebagian jatah air minum oleh PDAM.

Solusi dari tuntutan air minum itu, pihak Disperkimtan melakukan penyaluran langsung dari mata air untuk dikonsumsi masyarakat. Selain airnya steril dan bersih juga belum terkontaminasi.

“Jadi saya jelaskan kembali, kalau masalah keretakan tebing itu kewenangannya ada di PUPR. Disperkimtan dan PDAM hanya pelayanan kebutuhan air minum bagi masyarakat,” ujarnya.

Hingga berita ini ditayangkan belum mendapat klarifikasi dari Dinas PUPR, karena pejabatnya sedang dinas luar.***

Wartawan: Fattah | Editor: denkur

 

Berita Terkait

Bupati Bandung Barat Belum Bersuara Terkait Putusan PTUN Atas Gugatan Rini Sartika
Gaspoll di Hari Pertama Kerja Pasca Lebaran, Bupati KBB Lakukan Pembenahan
Cek Disini, Sampah Lebaran Bandung Raya Yang Dibuang ke TPPAS Sementara Sarimukti
Presiden Prabowo Panen Raya di Majalengka, Bupati Bandung di Ciparay
Menghapus Jenuh Saat Mudik Lebaran, Daop 2 Bandung Sediakan Arena Bermain Anak
PT KAI Daop 2 Bandung Berangkatkan 17.893 Orang, Pucak Mudik Sudah Terlewati
Simak Nih, Pesan Bupati Bandung buat Warganya Yang Mudik Lebaran
Jangan Kirim Parsel ke Gubernur Jabar, Ini Alasannya
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 9 April 2025 - 10:13 WIB

Gaspoll di Hari Pertama Kerja Pasca Lebaran, Bupati KBB Lakukan Pembenahan

Selasa, 8 April 2025 - 12:08 WIB

Cek Disini, Sampah Lebaran Bandung Raya Yang Dibuang ke TPPAS Sementara Sarimukti

Senin, 7 April 2025 - 13:23 WIB

Presiden Prabowo Panen Raya di Majalengka, Bupati Bandung di Ciparay

Minggu, 30 Maret 2025 - 21:54 WIB

Menghapus Jenuh Saat Mudik Lebaran, Daop 2 Bandung Sediakan Arena Bermain Anak

Minggu, 30 Maret 2025 - 21:33 WIB

PT KAI Daop 2 Bandung Berangkatkan 17.893 Orang, Pucak Mudik Sudah Terlewati

Berita Terbaru

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman memonitor kondisi lalu lintas di sejumlah titik berpotensi macet lewat konferensi video bersama petugas Dinas Perhubungan Jabar yang tersebar di lapangan. (Foto: biro adpim jabar)

HEADLINE

Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025 di Jawa Barat Kondusif

Rabu, 9 Apr 2025 - 11:29 WIB