Komunitas Brother Bikers Classic berdiri tak sekadar kumpulan pecinta motor klasik. Tapi, lebih dari itu ada silaturahmi kekeluargaan yang terus dijalin dengan baik. Sejalan dengan prinsif persaudaraan sampai tua.
DARA | BANDUNG – Brother Bikers Classic adalah salah satu komunitas motor klasik yang ada di Bandung. Tepatnya di Baleendah. Berdiri 25 November 2018.
Awalnya anggota hanya lima orang, tapi terus berkembang hingga sekarang mencapai 50 orang.
Komunitas ini banyak digandrungi kalangan remaja yang gemar sekali mengkoleksi motor tua, baik laki-laki maupun perempuan, berumur di atas 17 tahun.
Anggota yang ada di komunitas motor ini kebanyakan menggunakan jenis motor Bebek 70 klasik.
“Memiliki motor tua itu banyak saudara. Ketika kita sedang kesusahan di jalan pasti ada saja orang yang selalu menolong kita, tanpa tahu itu dari kalangan apa saja,” ujar Rafly, pemilik motor Zundap tahun 63, Jumat (24/01/20)
Uniknya dalam komunitas ini tidak ada ketua atau kepala komunitas, yang ada hanya sekretaris dan penanggung jawab. Semua anggota beranggapan, kedudukan kita sama.
“Jadi yang menjadi prinsip dalam komunitas motor ini adalah harus berani dan bertanggung jawab dengan apa yang kita buat dan harus menjaga silaturahmi sampai tua ke setiap orang, tanpa memandang siapapun. Karena arti dari nama Brother Bikers Clasic adalah persaudaraan pengendara motor tua,” ujar Rafly serya menambahkan, itulah mengapa banyak sekali orang yang bergabung dengan komunitas motor ini.
Motor klasik ini mempunyai keunikan dan keistimewaan tersendiri mulai dari desain hingga sejarah yang mengiringi motor klasik. Setiap anggota yang menginginkan masuk ke dalam komunitas motor ini tentu ada syaratnya.
“Syarat yang pertama harus mempunyai motor klasik apa saja. Lalu, jika ada kumpulan harus datang demi menjamin tali silahturahmi. Kemudian tidak dianjurkan mempunyai dua komunitas,” ujar Tisna, penanggung jawab komunitas.
Kegiatan yang dilaksanakan komunitas ini cukup banyak, seperti mengadakan touring ke pantai jika ada waktu senggang dari para anggotanya, aksi kemanusiaan, berunding jika ada perselisahan.
“Paling wajib adalah menghadiri kumpulan setiap hari Sabtu dari jam lima sore sampai jam 10 malam,” ujar Rafly.
Selain uang kas tidak ada lagi pungutan biaya dalam komunitas motor ini. “Uang kas juga untuk keperluan komunitas juga untuk menolong saudara kita yang lagi membutuhkan,” ujar Puja Yulianti (17), sebagai sekretaris.***
Wartwan (Job): Adinda Rohimah – Dela Fatimah Azzahra | Editor: denkur