Sebanyak 17 reproduksi mahakarya da Vinci sesuai dengan skala ukuran aslinya bakal dipajang pertama kalinya di Indonesia. Di antaranya adalah dua karya agung kenamaan yaitu ‘The Last Supper’ dan ‘Mona Lisa’.
DARA| Jakarta – Karya-karya restroprektif Leonardo da Vinci bakal menyambangi Jakarta untuk merayakan 500 tahun kematian master renaissance. Sejak Februari 2019, pameran seni berjudul ‘Leonardo Opera Omnia’ telah melanglang buana ke Tbilisi, Beijing, Kanton, Kuala Lumpur, dan Yangon.
Di Jakarta, Indonesia, pameran berlangsung pada 6 Februari hingga 3 Maret 2020 di Museum Mandiri, Jakarta Barat.
Sebanyak 17 reproduksi mahakarya da Vinci sesuai dengan skala ukuran aslinya bakal dipajang pertama kalinya di Indonesia. Di antaranya adalah dua karya agung kenamaan yaitu ‘The Last Supper’ dan ‘Mona Lisa’.
“Lukisan-lukisan Leonardo da Vinci dibuat berdasarkan pemahaman yang mendalam tentang tubuh manusia serta bauran cahaya dan bayangan,” tulis siaran pers yang diterima detikcom, Senin (3/2).
Dikuratori oleh ahli seni Italia, Antonio Paolucci, eksibisi ini ingin memberikan sudut pandang untuk memahami jeniusnya eklektik dan kreativitas dari seorang Leonardo da Vinci.
“Pameran seni ‘Leonardo Opera Omnia’ menyingkap kehidupan dan kejeniusan sang master melalui berbagai lukisannya,” tulis siaran pers.
Leonardo da Vinci dikenal sebagai seorang jenius di era Renaissance. Baginya melukis adalah instrumen pengetahuan, penelitian ilmiah, eksperimen profesional yang bersifat avant-garde (tidak biasa), serta aktivitas intelektual.
Selain pameran seni ‘Leonardo Opera Omnia’, Kedutaan Besar Italia, Institut Kebudayaan Italia, dan Museum Mandiri juga menggelar seminar satu hari pada 19 Februari, pertunjukan teater oleh Patrizia Balloni 24 Februari hingga pameran kostum Renaissance dari koleksi Kostum Sartoria Il.
Pameran berlangsung pada 6 Februari hingga 3 Maret 2020 di Museum Mandiri, Jakarta Barat.
Editor : Maji