Di Cianjur Banyak Pasutri yang Cerai, Kenapa ‘Ya…?

Rabu, 26 Februari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi: screenshot pixabay/net

Ilustrasi: screenshot pixabay/net

Faktor ekonomi jadi penyebab utama tingginya angka perceraian di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Setiap tahun kasus cerai gugat dari pihak pasangan perempuan lebih tinggi dibanding kasus cerai talak.


DARA | CIANJUR – Humas Pengadilan Agama Kabupaten Cianjur, H Asep, juga mengatakan, kebanyakan kasus gugatan tersebut disebabkan oleh faktor ekonomi. Mulai dari suami yang tidak menafkahi istri, penghasilan suami yang lebih kecil dari istri, hingga percekcokan berkepanjangan akibat faktor tersebut.

“Angkanya terus meningkat, dan pihak perempuan yang banyak mengajukan gugatan talak. Rata-rata faktor ekonomi menjadi penyebabnya,” kata Asep, kepada wartawan, Rabu (26/2/2020).

Berdasarkan data yang dimiliki Pengadilan Agama Cianjur, pada tahun 2018 tercatat ada 3.961 kasus perceraian yang ditangani, terdiri dari 3.394 cerai gugat dan 567 cerai talak.

Di tahun 2019, angka perceraian mengalami peningkatan menjadi sebanyak 4.415, terdiri dari 3.370 cerai gugat dan 645 cerai talak.

Sedangkan di awal 2020 ini, Pengadilan Agama sudah menerima ratusan permohonan perceraian. Pada 1 Januari hingga 24 Feberuari, tercatat ada 497 perkara cerai gugat dan 83 cerai talak.

“Paling besar faktor ekonomi sekitar 70 persen dari total kasus perceraian, selanjutnya ada masalah akhlak dan KDRT sebesar 10 persen, kemudian terkait perselingkuhan dan lainya,” ucap Asep.

Asep menjelaskan, dari masalah penghasilan itu, banyak dari pihak istri yang merasa dirinya dieksploitasi oleh pasangannya. Mengingat suaminya hanya mengantarkan bekerja ke pabrik dan kembali ke rumah.

Bahkan saat pulang, suami meminta untuk dilayani secara seksual. Hal itu nantinya akan berujung pada percekcokan jika memang komunikasi antara pasangan tidak baik.

Khusus untuk perempuan yang bekerja ke luar negeri, lanjut Asep, tidak sedikit suaminya yang tak bertanggungjawab atas penghasilan istri yang dikirimkan. Akibatnya perasaan dieksploitasi juga muncul.

“Makanya dari faktor ekonomi itu merembet, baik ke percekcokan yang berkepanjangan hingga dampak lainnya. Tapi pada intinya kembali ke masalah ekonomi. Ada juga yang karena istrinya berpenghasilan lebih besar, suaminya jadi minder,” tuturnya.

Perlu ada peran semua pihak dalam menekan angka perceraian di Kabupaten Cianjur. Kata Asep, diantaranya dengan membuka lapangan kerja seluas-luasnya bagi kaum pria serta pelatihan keterampilan hingga mereka bisa berwirausaha.***

Wartawan: Purwanda | Editor: denkur

 

Berita Terkait

Hearing dengan HMI, DPRD Kota Sukabumi Tanggapi Isu Ketidak Normalan PAD
Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Raker, Bahas Raperda Perubahan Badan Hukum BPR
Serahkan Petikan SK PNS dan CPNS, Bupati Sukabumi Tekankan Pengabdian
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Harap Penjelasan Bupati Jadi Rujukan Bahas Raperda Pajak Daerah
Kadis Perkim Dampingi Sekda Kabupaten Sukabumi Tinjau Dampak Bencana Lapang Cangehgar
Dinas PU Kabupaten Sukabumi Siapkan Normalisais Sungai
Ini Yang Dibahas Wali Kota Sukabumi dengan DPRD Saat Coffe Morning
Bupati Sukabumi Sampaikan Jawaban Atas Pandangan Umum Fraksi Tentang Raperda Pajak dan Retribusi Daerah
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 16 April 2025 - 18:27 WIB

Hearing dengan HMI, DPRD Kota Sukabumi Tanggapi Isu Ketidak Normalan PAD

Rabu, 16 April 2025 - 12:14 WIB

Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi Gelar Raker, Bahas Raperda Perubahan Badan Hukum BPR

Selasa, 15 April 2025 - 17:58 WIB

Serahkan Petikan SK PNS dan CPNS, Bupati Sukabumi Tekankan Pengabdian

Selasa, 15 April 2025 - 17:42 WIB

Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Harap Penjelasan Bupati Jadi Rujukan Bahas Raperda Pajak Daerah

Senin, 14 April 2025 - 17:19 WIB

Kadis Perkim Dampingi Sekda Kabupaten Sukabumi Tinjau Dampak Bencana Lapang Cangehgar

Berita Terbaru

Wabup Asep Ismail bersama ASN tengah mencabut rumput di Plasa Mekar Sari-Ngamprah (Foto: Istimewa)

BANDUNG UPDATE

Wabup Bandung Barat Asep Ismail Ajak ASN Jaga Kebersihan

Rabu, 16 Apr 2025 - 17:32 WIB