Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan belasungkawa kepada pemerintah Mesir beserta keluarga Hosni Mubarak, menyusul kepergian mantan presiden Mesir tersebut.
DARA| JAKARTA- Guterres, melalui sebuah surat, menuliskan bahwa Mubarak memiliki peran sentral dalam upaya diplomatik di seluruh Timur Tengah, termasuk menggalakkan perdamaian antara Palestina dan Israel serta mendukung upaya Liga Negara Arab untuk mengakhiri konflik di kawasan tersebut.
Juru bicara Guterres, Stephane Dujarric, mengatakan pemimpin PBB itu “menegaskan kembali komitmen PBB untuk melanjutkan kerja sama dengan pemerintah dan rakyat Mesir dalam memajukan pembangunan negara tersebut, menghormati HAM serta kemakmuran ekonomi bagi kepentingan seluruh rakyat Mesir.”
Seperti diberitakan sebelumnya, mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak tutup usia pada usia 91 tahun, menurut stasiun TV pemerintah pada Selasa 25 Februari 2020, beberapa pekan seusai menjalani operasi.
Mubarak memerintah Mesir selama 30 tahun hingga akhirnya digulingkan menyusul aksi protes massa terhadap pemerintahannya pada 2011.
Ia lantas dijebloskan ke penjara selama bertahun-tahun setelah pemberontakan. Namun, Mubarak dibebaskan pada 2017 setelah terlepas dari sebagian besar tuduhan terhadapnya.
Mubarak meninggal pada usia 91 tahun. Ia menjabat sebagai presiden Mesir selama hampir 30 tahun hingga akhirnya mundur lantaran aksi protes massa, yang meletus pada 2011 di negara tersebut.
Editor : Maji