DARA | JAKARTA – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kembali melontarkan gagasan yang mengundang kontroversial. Tempo hari, Ketua Umum PSI yaitu Grace Natalie melontarkan gagasannya, menolak Perda syairah alias peraturan daerah yang berlandaskan agama.
Sehari lalu, Jumat (14/12/2018) PSI melontarkan gagasannya yaitu menolak Poligami. Reaksi pun muncul, termasuk dari kader PSI asal Bone Sulawesi Selatan, Nadir Amir. Ia memilih mengundurkan diri dari kader PSI dengan alasan tidak setuju tentang penolakan poligami.
“Pernyataan Ketua Umum PSI, Grace Natalie itu sangat kontroversial bagi saya dan saya menolak. Alasannya poligami sudah ada pada zaman nabi. Selain itu, bapak saya sampai sekarang punya empat istri empat. Maksud saya ya kalau tidak mau atau tidak suka, tidak usah di larang-larang,” ujarnya.
Sementara itu, Partai Kesejahteraan Indonesia (PKS) menolak gagasan PSI yang ingin larang poligami. Sekretaris Bidang Polhukam DPP PKS Suhud Aliyudin menegaskan, poligami merupakan bagian dari syariat Islam yang jelas aturannya. Walaupun bukan merupakan kewajiban bagi semua orang Islam, namun hukum poligami tidak bisa dihilangkan.
Poligami adalah permasalahan yang sudah selesai dan tak perlu ada perdebatan lagi. “Jadi kalau mereka angkat soal itu sebagai bahan kampanye mereka, artinya mereka setback. Yang ada hanya kegaduhan yg tidak produktif,” kata Suhud seraya menambahkan jika ingin mempersoalkan agama, apalagi bukan agama yang dianutnya, harusnya pelajari secara mendalam agar tak terjadi kegaduhan.***
Editor: denkur