PSI Larang Poligami, PKS tak Setuju

Sabtu, 15 Desember 2018

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi voxpop

Ilustrasi voxpop

DARA | JAKARTA – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kembali melontarkan gagasan yang mengundang kontroversial. Tempo hari, Ketua Umum PSI yaitu Grace Natalie melontarkan gagasannya, menolak Perda syairah alias peraturan daerah yang berlandaskan agama.

Sehari lalu, Jumat (14/12/2018) PSI melontarkan gagasannya yaitu menolak Poligami. Reaksi pun muncul, termasuk dari kader PSI asal Bone Sulawesi Selatan, Nadir Amir. Ia memilih mengundurkan diri dari kader PSI dengan alasan tidak setuju tentang penolakan poligami.

“Pernyataan  Ketua Umum PSI, Grace Natalie itu sangat kontroversial bagi saya dan saya menolak. Alasannya  poligami sudah ada pada zaman nabi. Selain itu, bapak saya sampai sekarang punya empat istri empat. Maksud saya ya kalau tidak mau atau tidak suka, tidak usah di larang-larang,” ujarnya.

Sementara itu, Partai Kesejahteraan Indonesia (PKS) menolak gagasan PSI yang ingin larang poligami. Sekretaris Bidang Polhukam DPP PKS Suhud Aliyudin menegaskan, poligami merupakan bagian dari syariat Islam yang jelas aturannya. Walaupun bukan merupakan kewajiban bagi semua orang Islam, namun hukum poligami tidak bisa dihilangkan.

Poligami adalah permasalahan yang sudah selesai dan tak perlu ada perdebatan lagi. “Jadi kalau mereka angkat soal itu sebagai bahan kampanye mereka, artinya mereka setback. Yang ada hanya kegaduhan yg tidak produktif,” kata Suhud seraya menambahkan jika ingin mempersoalkan agama, apalagi bukan agama yang dianutnya, harusnya pelajari secara mendalam agar tak terjadi kegaduhan.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Breaking News, Sidang Isbat: Awal Ramadan 1446 H Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025
Polri, BGN dan YKB Uji Coba SPPG Polri di Pejaten dan Cipinang
Pisang dan Semangka Jadi Solusi Meningkatkan Ekonomi Sektor Sawit dengan Model Tumpang Sari
Marak Fenomena Resign Pasca Lebaran, Berikut Strategi Bagi Perusahaan untuk Menarik dan Mempertahankan Pekerja Terbaik
Pemerintah Percepat Program MBG, Dorong Peran Koperasi dan Industri Susu Lokal
Universitas Paramadina Gelar Presidential Lecture Bersama Susilo Bambang Yudhoyono
Koarmada RI Gelar Bakti Sosial dan Kesehatan di Muara Angke
Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadan Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025
Berita ini 3 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 28 Februari 2025 - 19:55 WIB

Breaking News, Sidang Isbat: Awal Ramadan 1446 H Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025

Jumat, 28 Februari 2025 - 18:43 WIB

Polri, BGN dan YKB Uji Coba SPPG Polri di Pejaten dan Cipinang

Kamis, 27 Februari 2025 - 16:21 WIB

Pisang dan Semangka Jadi Solusi Meningkatkan Ekonomi Sektor Sawit dengan Model Tumpang Sari

Kamis, 27 Februari 2025 - 16:12 WIB

Marak Fenomena Resign Pasca Lebaran, Berikut Strategi Bagi Perusahaan untuk Menarik dan Mempertahankan Pekerja Terbaik

Kamis, 27 Februari 2025 - 12:52 WIB

Pemerintah Percepat Program MBG, Dorong Peran Koperasi dan Industri Susu Lokal

Berita Terbaru

Foto: Istimewa

JABAR

Pemkab Sukabumi Sambut Ramadan 1446 H

Jumat, 28 Feb 2025 - 20:01 WIB

Foto: Istimewa

BANDUNG UPDATE

Observatorium Bosscha ITB Pantau Hilal Awal Ramadan 1446 H

Jumat, 28 Feb 2025 - 16:38 WIB

Ilustrasi (Foto: NU Online)

HIKMAH

Doa Mengawali Bulan Ramadhan

Jumat, 28 Feb 2025 - 16:32 WIB