Teh Nia, “Dengan semangat sabilulungan, mengembalikan keasrian alam dan hutan di Kabupaten Bandung”
DARA| BANDUNG- Sedikitnya 2.000 santriwan dan santriwati Persatuan Islam (Persis) yang tersebar di Provinsi Jawa Barat (Jabar) terlibat kegiatan penanaman pohon di area Bumi Perkemahan (buper) Rancaupas, Kecamatan Rancabali, Minggu (1/3/2020).
Dalam kegiatan Camp Santri yang bertajuk ” Memupuk Iman, dan Menebar Alam” ini, dilakukan pula pelepasan puluhan ekor burung perkutut dan penebaran puluhan ribu benih ikan di kolam di seputar kawasan perkemahan tersebut. Semua upaya itu dalam rangka mengembalikan keasrian hutan yang dinilai sudah rusak dan gundul.
Aktivitas seperti ini, menurut Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Bandung, Kurnia Agustina Dadang M.Naser merupakan salah satu manifestasi dari konsep pembangunan ‘pentahelix’ di Kabupaten Bandung.
Semua elemen masyarakat, ujar Kurnia terlibat. Mulai dari akademisi, penggiat lingkungan dan juga pihak swasta dengan Corporate Social Responsibility (CSR) nya. Anak-anak pun sudah dikenalkan dengan alam.
“Kita sadari ketika nanti pohon-pohon ini tumbuh besar, ikan masuk dalam ekosistem kolam, burung terbang membawa biji-biji atau bibit tanaman, ini warisan terbesar untuk mereka”,ucap Kurnia Agustina saat menghadiri kegiatan tersebut.
Adapun pohon yang ditanam antara lain adalah jenis ekaliptus, jeruk lemon, dan endemik asli Kabupaten Bandung yaitu pohon kayu manis. Pohon yang ditanam, imbuh Kurnia sesuai dengan ketinggian wilayah Rancabali terutama bumi perkemahan Rancaupas yaitu 700 mdpl. Sedangkan untuk benih ikan, kurang lebih sebanyak 50.000 ekor benih ikan Nilem, Tawes, Lalawak, Kancra, Beureum Panon, Nila dan Ikan Mas ditebarkan di area perairan buper tersebut.
Kurnia mengatakan pihaknya sebagai penggerak kaum wanita di Kabupaten Bandung melalui kegiatan PKK sudah jauh-jauh hari melakukan penanaman pohon. Hal itu seiring dengan gerakan Bupati Bandung Dadang Naser yang terus mensyi’arkan gerakan menanam pohon untuk menghijaukan kembali hutan dan gunung di wilayah Kabupaten Bandung.
Istri Bupati Bandung ini sangat mengapresiasi kegiatan yang melibatkan juga Persistri itu. Kegiatan tersebut dipandangnya dapat mendukung upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung yang saat ini tengah gencar mengatasi persoalan lingkungan.
“Ini merupakan tindakan antisipasi dan salah bentuk suport kepada wilayah lain yang sedang terkena bencana alam. Ketika kegiatan ini di follow up oleh adik-adik santri, semoga bisa menginspirasi dan memotivasi semua pihak. Ajaklah anak-anak dan para remaja kita untuk bercocok tanam atau menanam pohon dari sekarang, karena merekalah nanti yang akan menuai hasilnya,” pesannya seraya mengatakan bahwa menanam merupakan amal jariyah.
Lebih jauh dia mengungkapkan bahwa banyak sekali manfaat yang akan didapatkan. Diantaranya dapat mensuplai oksigen sehingga kesehatan paru-paru pun tetap terjaga.
“Mudah-mudahan kegiatan ini bisa diikuti oleh seluruh elemen masyarakat, sesuai dengan filosofi Sabilulungan. Seperti saemaul undongnya Korea, dalam menata lingkungan mereka juga melibatkan anak sekolah, pramuka. Dengan semangat Sabilulungan kita bisa realisasikan, mengembalikan lagi hutan pada keadaan semula, serasi dan terpelihara”, pungkasnya pula.
Editor : Maji