Longsor batu kembali menutup jalur Garut-Pameungpeuk. Peristiwa itu kedua kalinya dalam sepekan ini. Kendaraan sementara tidak bisa lewat ke sana. Dialihkan ke arah Pakenjeng.
DARA | GARUT – Kasatlantas Polres Garut, AKP Asep Nugraha, mengatakan, Jalan Raya Garut-Pameungpeuk tak bisa dilintasi kendaraan roda dua dan empat. Longsor terjadi di wilayah Gunung Gelap, Kecamatan Cisompet, sejak dini hari tadi Senin (2/3/2020).
“Sampai saat ini material longsor masih menutup jalan. Kendaraan tertahan di wilayah itu untuk sementara sampai material dibersihkan,” ujar AKP Asep.
Alat berat sudah mulai melakukan pembersihan material longsor. Batu yang besar menyulitkan proses evakuasi. “Untuk kendaraan kecil seperti mobil dan motor bisa melintas. Kami atur bergantian agar tidak terlalu terjadi kepadatan,” ujarnya.
Sedangkan truk dan elf, lanjutnya, belum bisa melintas Jalan Garut-Pameungpeuk. Pihaknya menargetkan pembersihan material longsor bisa selesai pada siang hari. “Petugas juga terus berupaya secepatnya membersihkan longsor,” ujarnya.
Selain di Jalan Garut-Pameungpeuk, longsor juga menutup jalan provinsi lain di Kecamatan Talegong. Jalan Pangalengan-Cisewu itu tertutup longsor pada Senin pagi.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan, mengatakan, longsor terjadi pukul 07.20. Lokasi longsor berada di Blok Kebun D21, Desa Sukamulya, Kecamatan Talegong.
“Longsor berasal dari bukit dan menutup dua lajur jalan provinsi. Mobil dan motor tidak bisa melintas jalan tersebut,” ujar Tubagus.
Tubagus menambahkan, longsor berasal dari bukit setinggi 20 meter dengan panjang 20 meter. Timbunan material menutup jalan selebar lima meter. “Alat berat juga sudah diturunkan ke sana. Sampai sekarang jalan masih tertutup,” katanya.***
Wartawan: Beni | Editor: denkur