Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sempat marah dan menyebut proyek kereta cepat Jakarta-Bandung tak pantas sebagai proyek Rp60 triliun.
DARA| JAKARTA- Ini kritik Basuki karena proyek prestisius itu justru menjadi penyebab banjir di jalan tol Jakarta-Cikampek dan Purbaleunyi.
Proyek dengan nilai investasi fantastis itu pun telah disetop sementara. Yaitu selama dua minggu untuk bisa dilakukan evaluasi menyeluruh.
Merespons isu itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi buka suara lewat akun Instagram-nya. Budi menuturkan bahwa pihaknya juga telah meminta PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) melaksanakan rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi dari Kementerian PUPR.
“Tujuannya agar proyek ini dapat segera dilanjutkan dan dapat selesai sesuai yang ditargetkan,” kata Budi dikutip VIVAnews, Rabu (4/3/2020).
Hasilnya, lanjut dia, PT KCIC pun berjanji akan menertibkan kontraktor dalam penggunaan bukaan maupun akses kerja di ruas jalan tol Jakarta-Cikampek.
“Mereka juga akan memastikan setiap bukaan jalan tol dilengkapi dengan rambu-rambu seperti, hose lamp, rotary lamp, safety fence, flagman, tire wash area, dan traffic control zone,” ujar Budi.
Tak hanya itu, PT KCIC pun disebut berjanji akan melakukan pemompaan air pada saluran drainase, pembersihan saluran drainase dan penumpukan material khususnya pada lokasi yang sempat tergenang air. Langkah lainnya adalah membuat temporary drainase, untuk mencegah terjadinya genangan air di jalan tol.
“Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR beserta seluruh pemangku kepentingan terkait, sepakat untuk secara bersama memantau perbaikan-perbaikan yang dilakukan PT KCIC. Semua langkah ini, dalam rangka menindaklanjuti catatan dari Komite Keselamatan Konstruksi,” tuturnya.
Editor : Maji