Kampung Mahmud di Desa Mekarrahayu, Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mempunyai potensi wisata setingkat Kampung Naga di Tasikmalaya.
DARA | BANDUNG — Anggota DPRD Kabupaten Bandung dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), H. Uya Mulyana, berharap Kampung Mahmud bisa dijadikan prioritas bagi Pemerintah Kabupaten Bandung di dalam pengembangan kepariwisataan si Kabupaten Bandung.
Dia yakin Kampung Mahmud bisa menjadi Destinasi Wisata Religi yang akan mendatangkan penambahan Pendapatan Asli Daerah bidang kelatiwisataan. Dengan syarat testur dan adat istiadat yang turun temurun tidak dirubah keasliannya.
“Jangan sampai terjadi, wilayah wisata milik instansi lain dikembangkan dengan maksimal. Sementara potensi di tempat sendiri harus diabaikan keberadaannya,” kata Uya, dirumahnya, di Kecamatan Margaasih, Minggu (8/3/2020).
Uya sengaja memilih Kampung Mahmud, karena keberadaannya hingga sekarang belum tersentuh bantuan dari Pemkab Bandung. Sebagai putera daerah dia berkeinginan apa yang diusulkannya bisa terealisasikan.
Selain terkenal dengan keagamaannya, lanjunya, Kampung Mahmud dikenal juga dengan seni budaya silatnya, tempat ziarah, dan mengaji. Rencananya Uya mengharapkan ada tumbuh kerja sama dengan Dinas Pendidikan juga Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung untuk bersama-sama membangun Kampung Mahmud.
Uya menjelaskan, bisa saja dalam kunjungan kewisataannya itu dikaitkan dengan keagamaan, seperti giat membaca Al Qur’an, menerjemahkan Tafsir, belajar Solat, cara wudhu yang baik, malah bisa berlatih silat. Terutama bagi anak-anak sekolah.
Saat ini, mata pencaharian masyarakat di Kampung Mahmud ada sebagai petani, pedagang, sopir dan Pegawai Negeri atau swasta. Dan masih memiliki ciri khas dalam tata cara berkehidupan yang berpedoman pada agama yang sangat kuat.
“Saya meminta kepada instansi terkait untuk langsung melihat ke lokasi dan melakukan uji kelayakan. Agar Kampung Mahmud bisa mendapatkan bantuan dari Pemerintah sebagai salah satu kampung karuhun yang perlu dijaga dan dilestarikan,” ujarnya.
Editor : Maji