Antisipasi Covid-19, Ridwan Kamil : Tak Ada Urgensi untuk Liburkan Sekolah

Senin, 9 Maret 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Foto : Ardian Resco/dara.co.id)

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Foto : Ardian Resco/dara.co.id)

“Saya kira tidak ada urgensi untuk meliburkan sekolah. Nanti pemerintah akan mengkaji jika ada hal-hal yang sudah sangat mendesak atau emergensi.”


DARA | BANDUNG – Dengan adanya kekhawatiran orang tua terhadap anak anak mereka di sekolah, tidak membuat Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil meliburkan sekolah untuk sementara waktu.

“Saya kira tidak ada urgensi untuk meliburkan sekolah. Nanti pemerintah akan mengkaji jika ada hal-hal yang sudah sangat mendesak atau emergensi. Tapi per hari ini kami tidak ada rekomendasi untuk meliburkan sekolah apapun,” ucapnya di Gedung Dinas Pendidikan Jabar, Senin (9/3/2020).

Emil sapaan akrab Gubernur Jabar itu menghimbau untuk kegiatan study tour yang biasa dilakukan sekolah – sekolah, untuk di hindari sementara waktu.

“Kalaupun terpaksa dan terukur minimal di lingkungan yang tidak jauh dari sekolahnya. Karena nanti kan ada faktor kelelahan dan membuat daya tahan tubuh akan menurun. Kalaupun harus bepergian jangan terlalu jauh dari lokasi kota tempat sekolah itu,” tuturnya.

“Jadi kita imbau untuk ditunda semua kegiatannya, termasuk pensi juga (Pentas Seni) tapi tidak dibatalkan,” lanjutnya.

Namun demikian, pihaknya akan menyerahkan keputusan tersebut kepada Disdik dan juga sekolah yang bersangkutan, atau juga ke penanggung jawab wilayah masing-masing. Karena Pihaknya hanya memberikan saran dan imbauan.

“Kalau ternyata terlihat bisa mengendalikan jumlah massa yang tidak terlalu intens, gak ada masalah. Karena ini dinamikanya terlalu luas jadi gak bisa disamaratakan,” kata Emil.

Emil mengatakan, tidak ada sanksi yang berlaku bagi sekolah sekolah yang tetap menjalankan kegiatan atau event event keramaian. Akan tetapi harus bisa menjelaskan alasannya secara rasional.

“Kita hanya ingin waspada tapi rasional, bukan waspada emosional. Jadi mungkin ada yang melaksanakan pensi tapi sudah mengukur bahwa hasil kajiannya tidak banyak risiko yang akan terjadi,” pungkasnya.***

 

Editor : Maji

Berita Terkait

Resmikan Logo Asia Afrika Youth Forum 2025, Wali Kota Bangga Karya Anak Muda Bandung
Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025
BPOM RI Visitasi Santosa Hospital Bandung Central  Ikrar Sebut Rumah Sakit Ini Bisa Jadi Percontohan
Wabup Bandung Barat Asep Ismail Ajak ASN Jaga Kebersihan
Update Kasus Pelecehan Seksual di RSHS Bandung, KKI Cabut Izin Praktik Oknum Dokter Ini
Lantik Ribuan PPPK, Bupati Jeje Ritchie Ismail Berikan Pesan Moral
BAZNAS Jabar Hadirkan Layanan Publik dan Konsultasi ZISWAF di Acara “ Abdi Nagri Nganjang Ka Warga”
Bupati Bandung Barat, Pastikan Melanti Ribuan PPPK, Simak Penjelasan BKPSDM
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 05:03 WIB

Resmikan Logo Asia Afrika Youth Forum 2025, Wali Kota Bangga Karya Anak Muda Bandung

Kamis, 17 April 2025 - 11:01 WIB

Tarif Mulai Rp5.000, LRT Jabodebek Jadi Pilihan Nyaman untuk Libur Long Weekend 18-20 April 2025

Rabu, 16 April 2025 - 19:53 WIB

BPOM RI Visitasi Santosa Hospital Bandung Central  Ikrar Sebut Rumah Sakit Ini Bisa Jadi Percontohan

Rabu, 16 April 2025 - 17:32 WIB

Wabup Bandung Barat Asep Ismail Ajak ASN Jaga Kebersihan

Rabu, 16 April 2025 - 14:32 WIB

Update Kasus Pelecehan Seksual di RSHS Bandung, KKI Cabut Izin Praktik Oknum Dokter Ini

Berita Terbaru