Cilok cemilan yang digemari semua kalangan. Teksturnya kenyal. Isinya macam-macam, bisa daging, sayur, kacang bumbu juga telur. Makanan ini berasal dari tanah sunda yang sudah ada sejak puluhan tahun silam.
Listianto, lelaki berusi 48 tahun adalah salah satu pedagang cilok di Sindang Palay Desa Cangkuang Kulon Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Sudah tujuh tahun ia dagang cilok. Namanya ‘Cilok Doi’.
Bahan ciloknya dari tepung tapioka, ditambah telur yang sudah dipotong beberapa bagian.
Listianto berkeliling menjajagakan ciloknya, di sekitar Komplek Cibogo, Sindang Palay, dan Citamiang. Terkadang ia juga mangkal di sekolah Al Amanah dan SMPN 2 Dayeuhkolot. Hasilnya lumayan juga, ciloknya laris.
Listianto mengatakan bumbu ciloknya hanya memakai penyedap rasa, saos tomat, kecap, dan sambal. Untuk sambalnya ia buat sendiri yang berbahan dari cabai rawit, cabai merah dan cabai kering. “Saya mah bumbunya cukup itu aja, biar beda dari yang lain,” ujarnya.
Untungnya para konsumen menyukai bumbu seperti itu ketimbang memakai bumbu kacang. “Apalagi kalau bumbunya hanya asin pedas, mantab bangettt,” ujar salah satu konsumen.***
Wartawan (job): Adinda Rohimah-Dela Fatimah Azzahra | Editor: denkur