Virus corona mewabah. Kota Solo berstatus Kejadian Luar Biasa (KLB) corona. Berbagai langkah penanganan pun dilakukan pihak pemkot, termasuk pemusnahan satwa kelelawar dan codot.
DARA | SOLO – Sebanyak 193 ekor kelelawar dan codok dari sejumlah pedagang di Pasar Burung Depok, dimusnahkan dengan cara dibakar dan bangkainya dikubur.
Menurut Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veterinet (Kesmavet), Dinas Peternakan dan pertanian Pemkot Solo, Drh. Evi Nurwulandari, sejak munculnya wabah Covid-19 di Wuhan, akhir 2019, Balai Besar Penelitian Veteriner Bogor, memeriksa sempel darah kelelawar yang dijual di Pasar Burung Depok. Hasilnya, ternyata berdasarkan hasil uji laboratorium didapati ada virus “Beta Corona”.
“Kemiripan virus Beta Corona dengan virus Corona Wuhan memang masih jauh. Artinya, virus Beta Corona belum bisa menginfeksi manusia secara langsung,” kata Drh Evi, dikutip dara.co.id dari galamedianews.com, Sabtu (14/3/2020).
Drh. Evi mengatakan, kelelawar termasuk binatang unik yang di dalamnya ditemukan virus-virus lain yang mungkin bisa bermutasi termasuk ke manusia, karena dijual di pasar hewan dengan cara bermutasi ke hewan lain.
Pelarangan penjualan kelelawar yang kemudian diikuti dengan pemusnahan, kata Drh Evi, bertujuan agar virus tidak bermutasi menyerang manusia atau yang bersifat zoonosis.
Sementara itu Titi Sudaryanti, Kepala Seksi Konservasi Wilayah Satu BKSDA Jateng, menyatakan, berdasarkan PP No. 7 tahun 1999 satwa yang membahayakan manusia boleh dimusnakan. Pemusnahan tersebut bertujuan untuk memutus rantai vektor dan caries virus, bersamaan dengan ditetapkannya Kota Solo berstatus KLB Covid-19.
“Tapi saya tegaskan, pemusnahan ini hanya yang ada di pasar. Jangan sampai disamaratakan dengan yang di alam. Kalau yang di alam biar saja, karena mereka juga punya habitat sendiri dan ada rantai makanan sendiri,” jelasnya sambil menambahkan, di Jateng pemusnahan kelelawar baru di Kota Solo.
Drs. Said Romadhon, Pjs. Kepala Dinas Peternakan dan Pertanian Tanaman Pangan Pemkot Solo, menegaskan, semua kelelawar di Pasar Burung Depok memang harus dimusnakan.
“Kami tetap berkoordinasi dengan BKSDA dan tidak sembarangan. Satwa yang dimusnakan harus dibakar dan tetap harus ada kesejahteraan hewan. Berdasarkan SOP, sebelumnya kita mengisolasi kelelawar yang akan dimusnakan, kemudian mengevakuasi dan tadi malam diberi makan,” ujarnya.***