Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bandung menyayangkan langkah Bupati Bandung, H. Dadang M. Naser, yang terkesan lambat menanggapi mewabahnya penyebaran virus Corona (Covid-19). Terlebih, sejumlah Bupati dan Wali Kota di daerah lain sudah mengeluarkan surat edaran yang berisi imbauan untuk menekan potensi risiko tertularnya virus tersebut.
DARA | BANDUNG – Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Bandung, Maulana Fahmi menuturkan, pihaknya sebelumnya sudah mendorong agar Pemkab Bandung melakukan respons cepat terhadap mewabahnya virus Corona, yang saat itu belum terindikasi masuk di daerah Jawa Barat.
“Akhir Januari lalu saya sendiri merilis imbauan dan mendorong agar Pemkab Bandung cepat tanggap tentang ini (wabah Corona). Salah satunya bentuk tim gabungan,” kata Fahmi saat dihubungi melalui telepon seluler, Minggu (15/3/2020) sore.
Saat dorongan dihembuskan, kata Fahmi, Bupati Bandung justru terkesan cuek. Bupati Bandung malah lebih memilih melakukan langkah-langkah yang normatif saja.
Padahal, Fahmi sendiri sudah berkoordinasi dengan Kemenkes, Kemendikbud, dan Kementerian lainnya untuk meminta Pemkab Bandung membentuk tim gabungan yang terdiri dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Tujuannya, kata dia, mencegah dang mengantisipasi virus Corona menyebar ke wilayah Kabupaten Bandung.
“Tapi ya gitu. Bupati malah bilang isu ini jangan dibesar-besarkan. Tapi saat ini kan sudah terlihat. Karena daerah yang jadi sebaran virus ini meluas. Ya, sampai detik ini Pemkab Bandung terlihat sekali keterlambatannya (langkah kebijakannya),” ungkapnya.
Hingga saat ini, politisi asal PKS itu mengaku mendapat banyak laporan dari kalangan masyarakat sudah cukup bergejolak menanggapi mewabahnya Covid-19. Terlebih yang berkaitan dengan aktifitas yang melibatkan banyak orang, seperti kegiatan di sekolah, pasar, terminal, dan lainnya.
“Di bawah kondisinya sudah urgen sekali. Makanya Pemkab Bandung harus ambil langkah tegas. Jangan menunda-nunda lagi. Kasihan masyarakat yang butuh kejelasan sikap pemerintah. Kota lain sudah, ini malah belum,” imbaunya.***
Editor: Muhammad Zein